Network
GALAMEDIA - Permasalahan yang diciptakan dan dihadapi Rachel Vennya hingga saat ini masih belum berakhir.
Rachel Vennya beserta manajer dan pacarnya Salim Nauderer sebelumnya dikabarkan kabur dari karantina di RSDC Wisma Atlet.
Kaburnya Rachel Vennya itu dibantu oleh oknum TNI berinisial FS yang kini sudah dinonaktifkan.
Publik pun dihebohkan dengan kaburnya Rachel Vennya karena alasan kaburnya yang tidak masuk akal dan egois.
Alasan Rachel Vennya pergi kabur dari karantina adalah lantaran rindu dengan anak-anaknya, Xabiru dan Chava.
Namun kini Rachel Vennya beserta manajer dan pacarnya sudah dipanggil penyidik Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Jasa Konstruksi Jabar Perlu Penyelamatan, Jumlah Kontraktor Diprediksi Tersisa 20%
Menanggapi kehebohan kaburnya Rachel Vennya dari Wisma Atlet, dr Tirta pun turut memberikan suara dan membongkar kaburnya Rachel Vennya.
Menurut dr Tirta, yang membantu Rachel Vennya kabur bukan hanya oknum TNI berinisial FS saja.
Dr Tirta bahkan menduga ada 4 orang yang membantu kaburnya Rachel Vennya beserta manajer dan pacarnya itu.
Hal tersebut disampaikan dr Tirta dalam sebuah video yang tayang di kanal Youtube Deddy Corbuzier.
Dr Tirta memaparkan bahwa oknum pertama adalah orang yang menjemput Rachel Vennya dan Salim Nauderer ketika tiba di bandara Soekarno-Hatta.
"Oknum pertama dari dia turun di bandara, itu udah harus diselidiki, bukan hanya satu oknum. Nggak mungkin kan dia di bandara ada satu orang, 'Yok sini bro langsung naik', nggak bisa," kata dr Tirta dikutip Galamedia dari Youtuber Deddy Corbuzier.
Kemudian, oknum selanjutnya adalah oknum yang memperbolehkan Rachel Vennya dan Salim untuk tingga di satu kamar yang sama.
Padahal, aturannya tidak memperbolehkan orang yang bukan keluarga atau tidak memiliki hubungan darah itu tinggal sekamar.
Baca Juga: KABAR TERBARU! Rachel Vennya Setelah Memenuhi Panggilan di Polda Metro Jaya
"Terus yang kedua, dia itu sekamar (dengan pacarnya), nggak boleh isoman pusat itu kalau nggak keluarga atau hubungan darah itu nggak bisa. Kan bukan kakak adik," tambahnya.
Lalu oknum selanjutnya adalah orang yang membawa Rachel Vennya dan Salim pulang ke rumah setelah menjalani karantina tiga hari.
"Yang ketiga yang jadi masalah adalah dia cuma tiga hari terus pulang, alasannya nggak sesuai prosedur. Lah dari awal udah salah prosedurnya. Nah yang bawa pulang itu siapa," papar dr Tirta.
Yang terakhir adalah oknum yang membawa Rachel Vennya ke Bali. Lantaran, saat ini jika ingin pergi pasti akan terdeteksi aplikasi PeduliLindungi.
Padahal Rachel Vennya belum melakukan karantina selama 8 hari usai pulang dari Amerika Serikat.
"Setelah pulang dia langsung ke Bali, padahal kalau kita mau ke Bali pakai Peduli Lindungi yang kita akan ke-track riwayatnya, lah masak ini nggak ke-track riwayatnya kepergian terakhir," kata dr. Tirta.
"Dia itu harusnya nggak mungkin bisa berangkat ke Bali karena di-scan PeduliLindungi pasti merah, belum selesai karantinanya, kok bisa berangkat," ujar dr Tirta.
"Berarti ada empat oknum dong bos. Oknum yang mengawal dia dari pesawat, oknum yang membawa di ke Wisma pertama, oknum yang membawa pulang (dari) Wisma, oknum yang bawa dia ke Bali," imbuh dr Tirta.***
