Network
GALAMEDIA – Ekonom Senior, Rizal Ramli turut menanggapi persoalan mantan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Peter F. Gontha yang mulai membuka penyelewengan di dalam tubuh Garuda Indonesia.
Diketahui, Peter membeberkan sejumlah kejanggalan di perusahaan pesawat terbang tersebut.
Mulai dari pesawat Boeing 777 yang hampir 2 kali lipat harga pasaran, pembelian 17 pesawat CRJ yang salah, hingga kongkalikong Garuda dengan perusahaan asing.
Rizal Ramli lantas mengklaim bahwa dirinya pernah menyelamatkan Garuda Indonesia saat mengalami kebangkrutan pada tahun 2000 sampai 2001.
Seolah menyindir pihak tertentu, pria yang akrab disapa RR ini mengaku, kala itu dia menyelamatkan Garuda Indonesia tanpa menggunakan uang negara sedikit pun.
Baca Juga: Bertemu PM Palestina, Jokowi Tegas Beri Dukungan ke Palestina untuk Raih Kemerdekaan Penuh
“Peter teman baik dan teman lama saya. Saya senang Peter akhirnya buka mark-up Garuda. Saya tidak pernah tanya kenapa dulu tidak dibuka, itu soal pilihan,” ujarnya dilansir Galamedia Selasa, 2 November 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu juga mengaku bahwa sejak muda, dia adalah sosok yang apa adanya, memegang teguh good governance, dan transparan.
Oleh karena itu, dia senang dengan apa yang disampaikan oleh Peter.
Menurutnya, ucapan Peter sangat bermanfaat agar diagnosa masalah lebih tepat dan bisa jadi pelajaran untuk masa datang.
RR menilai, Garuda Indonesia tak perlu dibangkrutkan, sebab masih ada cara lain yang bisa ditempuh oleh pemerintah.
Baca Juga: Jelang Persela vs Persib, Robert Alberts Siapkan Pengganti Supardi dan Esteban Vizcarra
“Ada cara lain kok. Seperti saya selamatkan kebangkrutan Garuda tahun 2000 hingga 2001 karena tidak mampu bayar (default) 1,8 miliar dolar AS kepada konsorsium Bank Eropa,” jelasnya.
“Saya selamatkan tanpa menggunakan uang negara,” imbuhnya.
Sebagai informasi, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan satu-satunya perusahaan maskapai milik negara.
Dilansir melalui situs resmi Garuda Indonesia, penerbangan sipil Indonesia tercipta pertama kali atas inisiatif Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan menyewakan pesawat yang dinamai Indonesian Airways kepada pemerintah Burma pada 26 Januari 1949. ***
