Network
GALAMEDIA - Lama tak ada turnamen bola voli yang digelar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), berpengaruh besar terhadap pembinaan.
"Mungkin sudah setahun lebih tak ada turnamen yang digelar resmi oleh PBVSI KBB. Hal ini sangat disayangkan klub-klub voli di KBB, mengingat tanpa turnamen atau kejuaraan sulit untuk mengukur hasil pembinaan yang telah mereka laksanakan," kata Sekretaris Paguyuban Klub Bola Voli KBB Bob Sofyan di Ngamprah, Senin 31 Januari 2022.
Dari persoalan itulah, lanjut Bob, klub-klub bola voli di KBB membentuk wadah yang dinamakan Paguyuban Klub Bola Voli KBB. Lewat paguyuban itulah secara mandiri digelar turnamen.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Murka, Tembok SMAN Tawamangun Jebol Saat Disidak
"Turnamen digelar secara road show dari satu kecamatan ke kecamatan lain. Pertama di Padalarang, tepatnya Yonkaf 4 yang diikuti 16 klub. Seminggu kemudian di Kopassus Batujajar diikuti 20 klub," ujarnya.
Dikatakannya, turnamen yang digelar paguyuban, sama sekali tanpa bantuan dari PBVSI KBB namun murni hasil dari upaya sendiri, baik dengan mendatangkan sponsor maupun sokongan penuh dari anggota DPRD Jawa Barat Edi Rusyandi yang berasal dari Daerah Pemilihan KBB.
"Padahal mestinya, turnamen semacam ini diselenggarakan oleh PBVSI KBB yang jelas -jelas mendapat suntikan anggaran dari pemerintah melalui KONI KBB. Tapi faktanya, vakum tanpa turnamen dan kondisi ini sudah berlangsung lama," ungkapnya.
Baca Juga: Teja Paku Alam Tampil Cemerlang, Luizinho Passos: Kesuksesan Tim Besar Berawal dari Seorang Kiper
Beruntung, lanjutnya, KBB memiliki anggota DPRD Jawa Barat yang peduli akan nasib klub dan para atlet bola voli. Karena menjadi donatur tetap dari turnamen yang digelar secara road show dari satu kecamatan ke kecamatan lain
Terpisah, anggota DPRD Jawa Barat Edi Rusyandi mengatakan, dirinya memiliki tanggung jawab moral terhadap kelompok masyarakat manapun, yang memiliki motivasi dan semangat membangun serta memajukan olah raga.
