"Dugaan saya masih gempa intraslab, deformasi dalam Lempeng Indo-Australia," tambah Daryono.
Ia juga menjelaskan, Gempa Intraslab seperti yang terjadi Banten ini memiliki karakter meradiasikan ground motion (guncangan) yang lebih besar di atas gempa sekelasnya dari sumber lain.
"Jika gempa ini berpusat di bidang kontak antar lempeng (megathrust) atau di intraplate (dalam lempeng kontinen) malah tidak akan sebesar ini guncangannya," kata dia.
Gempa yang terjadi, lanjut Daryono, merupakan jenis gempa dangkal akibat deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Banten dengan mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal).
Baca Juga: BREAKING NEWS! Gempa Berkekuatan M 5,5 Guncang Wilayah Barat Pulau Jawa
"Gempa selatan Banten M5,2 ini memiliki rekahan sangat kecil merilis penurunan tegangan (stress drop) sangat besar. Efeknya, gempa meradiasikan guncangan frekuensi yang lebih tinggi dari biasanya," terang dia.
Gempa dengan penurunan tegangan sangat besar akan miskin gempa susulan dibanding gempa dengan penurunan tegangan yang lebih kecil.
Gempa-gempa signifikan yang terjadi akhir ini di Selatan Banten dan di Selatan Jatim memiliki tipe ini, Intraslab Earthquake.
Gempa tersebut membuat gempat publik di jagat maya. Netizen asal Jakarta dan sekitarnya pun heboh di media sosial.
Bahkan gempa pun terasa hingga wilayah Bandung.