Indonesia Sukses Luncurkan Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1)

- 19 Juni 2023, 10:50 WIB
Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) sukses meluncur ke angkasa pada Minggu, (18/6) pukul 18.21 waktu setempat dari Cape Canaveral Space Lauch Complex 40 (SLC 40), Florida, Amerika Serikat. SATRIA-1 merupakan satelit internet pertama milik Pemerintah Indonesia dan disiapkan untuk fasilitas-fasilita
Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) sukses meluncur ke angkasa pada Minggu, (18/6) pukul 18.21 waktu setempat dari Cape Canaveral Space Lauch Complex 40 (SLC 40), Florida, Amerika Serikat. SATRIA-1 merupakan satelit internet pertama milik Pemerintah Indonesia dan disiapkan untuk fasilitas-fasilita /Antara/

GALAMEDIANEWS - Indonesia akhirnya sukses meluncurkan satelit pertamanya ke ruang angkasa. Satelit yang diluncurkan tersebut diberi nama dengan Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1). Kementerian Komunikasi dan Informatika meyakini bahwa peluncuran satelit ni merupakan tonggak sejarah dalam pemerataan pembangunan infrastruktur digital, terutama di pusat-pusat pelayanan publik di Indonesia.

"Hari ini, kita bersama-sama menyaksikan peluncuran SATRIA-1 sebagai sejarah bangsa dalam perjalanan pembangunan, khususnya pemerataan pembangunan infrastruktur digital di pusat-pusat pelayanan publik," kata Hary Budiarto, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kominfo, di Jakarta, Senin. 19 Juni 2022

Wahana antariksa Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral Space Launch Complex 40 (SLC 40) di Florida pada pukul 18:21 waktu setempat.

Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) akan membuat layanan internet di sektor layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, kantor pemerintah daerah, TNI dan Polri nantinya dapat diakses dengan baik.

Menurut Hary Budiarto, keberhasilan peluncuran SATRIA-1 bukanlah tujuan akhir dari perjuangan Indonesia dalam mewujudkan infrastruktur digital yang berkeadilan, namun merupakan langkah awal dari tugas-tugas berat lainnya hingga kapasitas satelit tersebut dapat dinikmati dan digunakan oleh masyarakat.

"Kami berharap kehadiran SATRIA-1 akan mengakselerasi inklusivitas ekonomi digital, literasi digital, dan munculnya talenta-talenta digital, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah 3T, karena salah satu target utama penerima manfaat SATRIA-1 adalah institusi pendidikan," kata Hary.

Hary Nudiarto juga mengatakan bahwa konektivitas digital merupakan tantangan bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Teknologi serat optik untuk memenuhi kebutuhan bandwidth di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) dan lokasi pelayanan publik tidak selalu terlihat di negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki 17.000 pulau, terutama dari segi teknis, waktu dan biaya.

 

Oleh karena itu, kata dia, kehadiran teknologi dapat menjadi solusi untuk melibatkan masyarakat dalam digitalisasi, terutama untuk kepentingan pendidikan dan ekonomi digital.

"Kami juga berharap kehadiran internet di Indonesia akan turut mengakselerasi pemerataan penguasaan pengetahuan dan keterampilan," lanjutnya.

Setelah peluncuran yang sukses, satelit yang dipersiapkan untuk menyediakan internet bagi masyarakat Indonesia di wilayah 3T ini akan ditempatkan di orbit 146 derajat Bujur Timur (BT).

Setelah berada di 146 derajat BT, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) akan melakukan pengujian di orbit bersama dengan Thales Alenia Space (TAS) untuk memastikan perangkat satelit SATRIA dapat beroperasi secara normal setelah peluncuran.

Fase ini diperkirakan akan memakan waktu tiga minggu. Tahap selanjutnya, PSN akan melakukan In-Orbit Acceptance Review (IOAR), yang akan dilakukan pada minggu pertama bulan Desember 2023.

Diharapkan masyarakat dapat menggunakan kapasitas internet SATRIA-1 secara bertahap mulai Januari 2024.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah