Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisis jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi adalah gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Hingga pukul 20.40 WIB tadi malam, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,5.
Informasi terakhir yang disampaikan BPBD DIY, terdapat 1 korban meninggal dunia, diduga kaget pada saat gempa.
Gempa susulan juga menimbulkan trauma bagi beberapa warga Jambidan Banguntapan, yang memilih tidur diluar rumah. Kondisi ini diinformasikan oleh akun Instagram @merapi_uncover merujuk dari laporan warga setempat.
Baca Juga: Gempa Bumi Menengah Magnitudo 6,4 di Yogyakarta, Penyebab dan Dampaknya
Beberapa warganet pun ramai berkomentar menyampaikan ketakutannya, jika terjadi gempa susulan seperti yang pernah mereka alami pada kejadian gempa bumi Yogyakarta tahun 2006 silam.
Menyikapi hal ini, BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan juga rumah tinggal yang ditempati tidak mengalami kerusakan serius akibat gempa, yang dapat mempengaruhi kestabilan bangunan dan membahayakan penghuni rumah.***