Maradona yang sebelumnya juga terlibat friksi dengan presiden klub Josep Lluis Nunez tak mampu membela diri.
Diakui jenius, Barca yang menilainya lebih banyak mendatangkan huru-hara memilih menjual Maradona pada Napoli. Bersama klub barunya di Italia, Maradona yang tak kehilangan kelas menjadi legenda baru Serie A.
Ronaldinho
Kepada pers, Ronaldinho menegaskan alasannya mundur dari skuad Barcelona pada tahun 2008 setelah lima tahun bergabung tak lain karena dirinya tak lagi berada di puncak performa.
Di bawah Pep Guardiola, Ronaldinho merasa dirinya tak bisa tampil sesuai ekspektasi. Secara statistik, pernyataan pesepak bola Brasil itu ada benarnya.
Di musim terakhir bersama Pep, Ronaldinho hanya melesakkan sembilan gol dari 29 laga. Dua musim sebelumnya ia mampu mencetak 24 gol dari 49 penampilan dan 26 lesakan di 45 pertandingan.
“Aku yang memutuskan pergi dari Barcelona pada musim 2008 itu, bukan Pep Guardiola,” tegasnya. Meski demikian gosip tetap meruyak. Sebelum mundur, ada banyak catatan miring soal gaya hidup sang bintang.
Akhir musim 2005-06 menjadi catatan tersendiri. Saat itu Ronaldinho berhasil mengoleksi semua titel mayor baik klub maupun ajang internasional. Mulai dari Copa America (1999), Piala Dunia (2002), Liga Champions (2006) hingga Ballon d'Or (2005).
Tapi prestasi di lapangan ini tak berbanding positif dengan gaya hidupnya. Selama bermusim-musim, Barca disebut memilih tutup mata dari kebiasaan buruk Ronaldinho termasuk hobinya menenggak minuman keras dan nikotin.
Selain Ronaldinho, pemain lainnya yang juga turut ‘diawasi’ adalah Deco. Rumor menyebut Ronaldinho bahkan mengajak Messi untuk ikut berpesta setiap laga usai hingga larut malam. Benar atau tidak, terputasi Ronaldinho tak lagi bersih.
Saat Guardiola mengambil alih klub tahun 2008, mantan pemain El Barca itu bertekad merevisi kultur yang kontra produktif dengan target tim. Dimulai dari ruang ganti.
Eks Arsenal yang juga midfielder Barca, Alexander Hleb menyebut Ronaldinho tak bisa mengimbangi kultur baru ala Guardiola.
Ia mengungkap alasan dilepasnya Ronaldinho dan Deco. “Ronaldinho dan Deco datang ke sesi latihan dalam pengaruh alkohol. Itu alasan mereka dilepas. Klub tak ingin mereka membawa pengaruh negatif pada Lionel Messi.”
Luis Figo
Dari sekian bintang El Barca, tak ada yang mengalahkan keriuhan kala Luis Figo hengkang. Dipuja Barcelonista, Figo bergabung dengan klub rival, Real Madrid.
Reaksi kepergiannya pada Juli tahun 2000 sangat tak terbayangkan. Figo sampai dilempari kepala babi saat tampil dalam jersey El Real pada laga 23 November 2002.
Baca Juga: US Open 2020 : Dominic Thiem Menang Menyakinkan Atas Petenis India