Network
GALAMEDIANEWS - Konflik berkepanjangan di wilayah Gaza terus memakan korban. Sejak tanggal 7 Oktober, sebanyak 11 jurnalis Palestina tewas dalam serangan oleh militer Israel, sementara lebih dari 20 lainnya mengalami luka-luka. Satu jurnalis Israel dan satu jurnalis Lebanon juga menjadi korban dalam dua insiden terpisah.
Dalam pernyataan terbaru, Sindikat Jurnalis Palestina mengungkapkan bahwa dua jurnalis masih hilang - Nidal al-Wahidi, seorang produser di al-Najah TV, dan Haitham Abdel Wahed dari Ain Media Media Agency.
Pihak Sindikat juga melaporkan bahwa sekitar 50 kantor organisasi media telah rusak atau hancur akibat serangan udara Israel.
Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Akhirnya Buka Jalan untuk Gibran Maju jadi Capres Pemilu 2024
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis, seorang jurnalis Israel dan seorang jurnalis Lebanon juga tewas dalam dua insiden yang berbeda.
Situasi di Gaza semakin mencekam. Pada hari ini, serangan masih terus berlanjut di utara dan selatan Gaza. Banyak ambulans tiba di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis membawa puluhan orang yang terluka, terutama anak-anak.
Di dalam rumah sakit yang kelebihan kapasitas ini, staf medis berjuang untuk menangani pasien karena sumber daya dan peralatan medis yang terbatas. Mereka harus membuat keputusan sulit tentang siapa yang bisa diselamatkan.
Sementara itu, ribuan keluarga telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan di halaman rumah sakit. Mereka tidur di mana pun yang mereka temukan.***
