Tim SAR Padang akan Melanjutkan Pencarian Korban Erupsi Marapi Tanpa Batas Waktu

- 6 Desember 2023, 18:08 WIB
Kepala SAR Abdul Malik (Jaket Hitam) saat diwawancarai di Kabupaten Agam./ANTARA
Kepala SAR Abdul Malik (Jaket Hitam) saat diwawancarai di Kabupaten Agam./ANTARA /


GALAMEDIANEWS - Tim SAR Padang akan melanjutkan pencarian korban sampai batas waktu yang belum ditentukan, sampai saat ini tim gabungan masih mencari satu korban di Gunung Marapi.

Kabupaten Agam (ANTARA) - Kepala Kantor SAR (Search and Rescue) Kota Padang, Sumbar (Sumatera Barat), Abdul Malik, memastikan operasi pencarian korban hilang di Gunung Marapi akan terus dilakukan tanpa batasan waktu.

"Pertama, apabila satu orang korban ini ditemukan, kami akan kembali mengevaluasi misi pencarian," menurut Abdul Malik di Kabupaten Agam, Rabu.

Apabila ada beberapa laporan dari masyarakat, lanjutannya Tim SAR padang bersama tim gabungan akan melanjutkan pencarian korban. Tapi jika tidak adanya laporan dari masyarakat, maka evaluasi pencari akan dilakukan. "Saya bersama personel SAR akan siaga di sini (posko pencarian) hingga waktu yang tidak ditentukan," ujar dia.

Menurutnya, para korban hilang baik yang terdata maupun belum, tidak akan menggunakan sistem booking online. BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Sumbar menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melanjutkan misi kemanusian.Sebelumnya Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Polisi Suharyono pada hari Selasa malam (5/12) mengatakan bisa saja ada pendaki gunung Marapi yang belum masuk ke dalam data BKSDA Sumbar.

Baca Juga: GUNUNG MERAPI ERUPSI, Hati-hati Awan Panas Guguran dan Lava Panas, Ini Rekomendasi Badan Geologi

Untuk saat ini tim gabungan masih menyinkronkan data 75 korban dengan pihak keluarga pelapor ke posko pengaduan atau Posko DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumbar.

Pada hari Selasa (5/12) malam hingga pukul 20.07 terdapat tambahan 30 warga yang melapor anggota keluarganya yang hilang atau belum ditemukan. Kapolda menambahkan bisa saja anggota keluarga yang hilang tersebut sudah masuk ke dalam daftar pemeriksaan DVI, tapi belum teridentifikasi.

Tim Gabungan masih Mencari Satu Korban Erupsi Gunung Marapai

Menurut Kepala tim SAR (Search and Rescue) Kota Padang mengatakan, tim gabungan masih mencari satu korban erupsi Gunung Marapai yang belum ditemukan.

Kepala Kantor SAR (Search and Rescue) Kota Padang, Sumbar (Sumatera Barat) Abdul Malik mengatakan hingga hari keempat pencarian, tim gabungan masih mencari satu korban erupsi Gunung Marapi yang belum ditemukan. "Dari 75 penyintas, tim gabungan sudah menemukan 74 orang, dan satu masih dalam pencarian," menurut Kepala Kantor SAR Kota Padang Abdul Malik di Kabupaten Agam, pada hari Rabu.

Baca Juga: Hari Ini, Merapi Luncurkan Delapan Kali Guguran Lava Pijar Sejauh 1,8 Km

Abdul mengatakan dari 74 korban tersebut SAR Padang mengkonfirmasi 22 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 52 korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Khusus satu pendaki masih dalam tahap pencarian, ia memastikan tim gabungannya yang berjumlah 50 personel terpilih akan berusaha semaksimal untuk menemukannya.

"Pelaksanaan operasi SAR akan terus kami lakukan sesuai dengan SOP, yakni selama tujuh hari terhitung sejak 3 Desember," menurutnya.

Senada dengan itu, Komandan Kodim 0304 Agam Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho mengatakan khusus pencarian pada hari keempat tim gabungan menerjunkan 50 personel untuk mencari satu korban yang belum ditemukan. "Jajaran TNI komitmen melaksanakan evakuasi hingga tuntas dan tentunya ini akan diputuskan bersama," menurutnya.

Tambahan informasi, berdasarkan keterangan dari perangkat Nagari (desa) Batu Palano jumlah yang belum ditemukan diperkirakan lebih dari lima orang. Karena, masih ada beberapa titik-titik yang belum ditelusuri.

Sementara itu, Kapolres Kota Bukittinggi Komisaris Besar (Kombes) Yessi Kurniati menyebutkan 75 pendaki tersebut merujuk berdasarkan data yang terkonfirmasi oleh BKSDA( Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Sumatera Barat. Namun, ia tidak menampik pintu masuk menuju Gunung Marapi cukup banyak, terutama tidak resmi. "Jadi, kita juga mengantisipasi pendaki yang tidak terdata," menurut dia.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah