Program Desa Digital Dorong Petani Jabar Raih Keuntungan Lewat Kecanggihan Teknologi

- 9 Desember 2023, 11:28 WIB
Ilustrasi. Program Desa Digital Dorong Petani Jabar Raih Keuntungan Lewat Kecanggihan Teknologi.
Ilustrasi. Program Desa Digital Dorong Petani Jabar Raih Keuntungan Lewat Kecanggihan Teknologi. /https://desadigital.jabarprov.go.id/

GALAMEDIANEWS - Kecanggihan teknologi saat ini dimanfaatkan tak cuma oleh warga perkotaan, tapi juga dipedesaan termasuk para petani.

Pesatnya teknologi mulai dirasakan manfaatnya ketika digunakan dengan baik. Apalagi, di tengah pesatnya teknologi digital, muncul berbagai inovasi yang dapat digunakan oleh petani untuk membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka.

Inovasi teknologi seperti sistem pengairan otomatis, sensor untuk mengecek kadar nutrisi pada tanaman, hingga kamera pengawas untuk memantay lahan pertanian, menjadi contoh penggunaan teknologi di bidang pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Nongkrong Aesthetik dan Hits di Bandung, Viewnya Hadirkan Nuansa Eropa

Di Jawa Barat, pemerintah provinsi melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat menyadari potensi teknologi digital dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Pemprov Jabar pun menginisiasi program Sayembara Desa Digital yang bertujuan untuk mendapatkan desa-desa di Jawa Barat yang memiliki potensi pertanian dan perikanan guna bekerja sama dengan mitra Desa Digital untuk mewujudkan program Desa Digital.

"Melalui program ini, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memberikan pelatihan dan subsidi sewa alat pertanian berbasis IoT selama satu tahun. Berkolaborasi dengan sejumlah mitra, salah satunya Habibi Garden, perusahaan startup di bidang teknologi pertanian," tutur Ir H Juwanda.

Ir H Juwanda merupakan Staf Khusus Era Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Bidang Transformasi Digital & Reformasi Birokrasi. Ia melanjutkan, saat ini pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat.

Jawa Barat memiliki sebaran potensi pertanian sebesar 70.5 persen, menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian.

Hanya saja, tak sedikit petani harus menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga komoditas, terbatasnya akses pasar dan informasi, serta rendahnya produktivitas.

Baca Juga: IOC Izinkan Rusia Berkompetisi di Olimpiade Paris Tahun 2024

Pemprov Jabar telah menyelenggarakan Sayembara Desa Digital pada 2022. Di tahun ini, tercatat 110 desa di Jawa Barat telah mendaftarkan diri pada Sayembara Desa Digital dengan harapan mendapatkan dukungan dan bantuan untuk mengembangkan usaha pertanian mereka melalui teknologi digital.

Dari ratusan petani yang mendaftar dalam Sayembara Desa Digital, beberapa petani terpilih berhasil menjadi pemenang dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Melalui pelatihan dan pendampingan dari mitra, petani-petani tersebut berhasil mengintegrasikan teknologi digital dalam praktik bertani mereka.

"Setelah periode dukungan berakhir, petani terpilih ini tidak hanya berhasil mempertahankan kesuksesan mereka, tetapi juga melanjutkan program Desa Digital secara mandiri," papar Juwanda.

Mengurangi biaya produksi

Salah satu petani yang sukses dalam program ini adalah Mang Ade, yang berasal dari Desa Cibodas, Kabupaten Bandung Barat. Setelah mendapatkan dukungan teknologi smart farming dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada program Desa Digital, Mang Ade selalu mengajak petani-petani di daerahnya untuk menggunakan teknologi digital.

Mang Ade berbagi pengalamannya yang dapat mengairi lahannya secara otomatis serta memantau cuaca melalui aplikasi di handphone. Hasilnya, Mang Ade mampu mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya produksi.

Baca Juga: Liga Inggris: Prediksi Skor Crystal Palace vs Liverpool, Lengkap Starting Line Up dan Head to Head

Mang Ade secara rutin mengadakan pertemuan bulanan untuk saling bertukar informasi tentang teknologi yang mereka gunakan dan berbagi manfaat dari penerapan teknologi digital.

Salah satu informasi yang sering Mang Ade bagikan kepada petani-petani adalah bagaimana teknologi digital berhasil meningkatkan produktivitasnya.

"Setelah penggunaan teknologi digital smart farming, Mang Ade berhasil mengurangi pemakaian pupuk dan air dari Rp1juta menjadi Rp500 ribu rupiah untuk setiap greenhouse dengan ukuran 100 m2," papar Juwanda.

Tidak hanya itu, hasil panen dari 1 buah pohon tomat beef mengalami peningkatan dari 3 kilogram (kg) menjadi 6 kg. Secara keseluruhan, Mang Ade juga bercerita bahwa kualitas hasil panen meningkat yang terlihat dari warna tomat beef semakin menyala dan daun menjadi lebih hijau.

Inisiatif Sayembara Desa Digital oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memberikan dukungan awal yang penting bagi petani-petani di Jawa Barat.

Dengan semakin banyaknya petani yang menerapkan teknologi digital, diharapkan pertanian di Jawa Barat dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian dan kesejahteraan petani.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x