Ini Ternyata Sosok Jenderal Kesayangan Bung Karno yang Dibunuh PKI dalam Peristiwa G 30 S PKI

- 30 September 2020, 18:57 WIB
7 Pahlawan Revolusi Dibunuh Akibat Insiden G30S PKI.
7 Pahlawan Revolusi Dibunuh Akibat Insiden G30S PKI. /RRI/

Baca Juga: Yuk Kepoin Resep dan Cara Masak Pizza Roti Tawar, Kudapan Enak Ala Rumahan Favorit Keluarga

Kemudian dirinya menjabat kepala Staf Komando Operasi Tertinggi (KOTI) yang berada di bawah komando presiden. Dalam waktu empat tahun sejak memimpin Operasi 17 Agustus di Padang, nama Yani terus melesat.

Sebagai perwira profesional, Yani memperoleh kepercayaan untuk dilantik oleh Presiden Sukarno sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 23 Juni 1962.

Dalam buku 99 Tokoh Muslim Indonesia (2009) oleh Salman Iskandar, Jenderal Ahmad Yani terkenal sebagai seorang tentara yang berseberangan dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).

Baca Juga: Kota Bandung Masih Juara di Wilayah Bandung Raya, Catat 1.300 Kasus Positif Covid-19

Saat menjadi Menteri atau Panglima Angkatan Darat pada 1962, dirinya menolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani.

Pada 1 Oktober, Ahmad Yani menjadi salah satu korban penculikan G30S, saat akan dijemput, Achamd Yani menolak untuk ikut serta. Karena melakukan perlawanan, Ahamd Yani mendapat serangan tembak hingga terbunuh di depan kamar tidurnya.

Setelah tewas, jenazah Ahmad Yani dibawa ke Lubang Buaya dan dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua bersama enam korban lainnya.

Baca Juga: Yuk, Kenali Beras Kencur Agar Tahu Manfaatnya

Pada 4 Oktober 1965, jenazah ditemukan dan dimakamkan dengan layak di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Oleh negara, Jenderal Anumerta Ahmad Yani dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Revolusi berdasarkan SK Presiden Nomor III/KOTI/1965.***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x