Visa Haji Tahun Ini Akan Diterapkan Secara Ketat Oleh Arab Saudi

- 26 April 2024, 21:32 WIB
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Arsad Hidayat.
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Arsad Hidayat. /ANTARA/Asep Firmansyah/

GALAMEDIANEWS – Penyelenggaraan haji tahun 2024 sudah tinggal menunggu pemberangkatan di bulan Mei 2024.   Kementerian Agama (Kemenag) RI menyatakan Arab Saudi akan menerapkan aturan ketat soal visa.

Khususnya saat penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 untuk meminimalisir penyalahgunaan penggunaan visa non-haji.

"Pak Dirjen (Hilman Latief) juga sudah sampaikan bahwa visa yang diperkenankan untuk menunaikan ibadah haji adalah visa haji dan tahun ini luar biasa, Saudi ini sangat ketat," ungkap Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Arsad Hidayat di Jakarta, Jumat 26 April 2024.

Baca Juga: Tanggal 12 Mei 2024 Menjadi Pemberangkatan Pertama Untuk Jamaah Calon Haji

Arsad mengatakan Arab Saudi kini mulai menerapkan misi negara tanpa ada pelanggaran, termasuk dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Semua orang yang dapat berhaji adalah mereka yang memang betul-betul telah memenuhi syarat dan memiliki visa haji.

Arsad menambahkan lebih lanjut, agar kasus yang terjadi di Muzdalifah perihal bus angkutan jamaah Indonesia yang terlambat menjemput, tidak terulang kembali.

Berdasarkan keterangan pihak syariah bahwa jalanan dipenuhi jamaah "ilegal" dan membuat jalur menjadi terhambat.

"Mereka kan tidak punya tempat, sehingga memenuhi jalan-jalan yang ada di sekitar jalanan antara Muzdalifah ke Mina itu, yang membuat pergerakan lalu lintas bus itu menjadi terlambat," ungkap Arsad.

Baca Juga: Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji Rumah Sakit Haji Jakarta Unit Usaha dari UIN Syarif Hidayatullah

Arab Saudi juga akan menerbitkan semacam kartu pintar (smart card). Kartu tersebut akan menjadi penanda bahwa jamaah yang berangkat telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan.

"Jadi ini juga cara jenius Kementerian Haji atau Pemerintah Arab Saudi untuk memilah-milah mana yang sebenarnya jamaah yang resmi dan mana yang sebenarnya jamaah yang non-resmi atau gadungan," ujar Arsad menjelaskan.

Saat ini terdapat penawaran keberangkatan haji tanpa melalui antrian, Arsad memberikan himbauan kepada masyarakat waspada dan jeli. Dirinya khawatir visa yang diiming-imingi oleh para pengiklan adalah visa pekerja musim maupun visa ziarah.

Visa pekerja maupun visa ziarah tidak bisa digunakan untuk beribadah haji. Visa yang hanya diakui untuk bisa melaksanakan ibadah haji hanya visa haji.

"Saya bilang ini memang pihak-pihak yang mencari keuntungan dalam kondisi yang sedang sulit ya. Tidak seharusnya seperti itu ya, termasuk visa ziarah itu tahun ini akan ketat betul oleh pihak Arab Saudi," ungkap Arsad menjelaskan.

Untuk Jemaah haji Indonesia, persiapkan segala syaratnya secara legal. Ikuti semua aturan yang ada. Tidak tergiur dengan pihak-pihak yang menawarkan program haji yang tidak jelas.

Jangan sampai ketika sampai di Arab Saudi terkena pemeriksaan dari pihak sana dan berakibat dipulangkan ke Indonesia kembali. ***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah