WASPADA! Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia Masih Tinggi, Peringkat 3 Besar di ASEAN

- 6 Mei 2024, 20:11 WIB
Ilustrasi: Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi dan harus diwaspadai, berada di urutan 3 besar ASEAN./ Pixabay @mohamed_hassan
Ilustrasi: Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi dan harus diwaspadai, berada di urutan 3 besar ASEAN./ Pixabay @mohamed_hassan /

GALAMEDIANEWS – Indonesia mesti waspada, karena angka kematian ibu dan bayi di Tanah Air masih cukup tinggi sehingga membuat posisinya saat ini berada di urutan 3 besar di antara negara-negara ASEAN lainnya.

Angka kematian ibu dan bayi sendiri merupakan salah satu indikator yang menentukan derajat kesehatan di sebuah negara termasuk di Indonesia.

Oleh karena itu, masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia ini harus menjadi perhatian pemerintah mulai dari pusat hingga ke daerah, agar angkanya bisa ditekan dan keluar dari 3 besar di ASEAN.

Berdasarkan data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) yang dikutip GalamediaNews dari laman Kementerian Kesehatan RI, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129. Sementara itu, untuk kematian bayi pada 2022 sebanyak 20.882 dan pada tahun  2023 tercatat 29.945.

Pada acara Hari Prematur Sedunia 15 Desember 2023 lalu, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, dr. Lovely Daisy menegaskan bahwa posisi tingginya angka kematian ibu dan anak di Tanah Air tentu menjadi tanggung jawab bersama untuk segera dilakukan pencegahan agar tak semakin tinggi.

Baca Juga: Ibu Hamil yang Lakuin Mudik Wajib Tau, Daftar Lokasi Posko OPOR BU Bidan Beserta Layanan

Daisy menjelaskan, berdasarkan data Sensus Penduduk 2020, angka kematian ibu melahirkan mencapai 189 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka ini membuat Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di ASEAN dalam hal kematian ibu, jauh lebih tinggi daripada Malaysia, Brunei, Thailand, dan Vietnam yang sudah di bawah 100 per 100 ribu kelahiran hidup.

Sementara itu, angka kematian bayi tercatat mencapai 16,85 per 1.000 kelahiran hidup. “Jadi, dari 1.000 kelahiran hidup bayi-bayi itu, yang tidak akan mencapai usia satu tahun sekitar 17 orang. Kalau kita bandingkan dengan negara ASEAN lain, kita juga nomor tiga tertinggi. Artinya, kita juga perlu mempercepat penurunan kematian bayi,” ujar Daisy.

Penyebab Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia

Lebih lanjut Daisy mengatakan, kematian bayi banyak disebabkan oleh bayi berat lahir rendah (BBLR) atau prematuritas dan asfiksia. BBLR,

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah