Letusan Gunung Merapi Semakin Dekat, Makhluk Ini Jadi Pertanda Bencana Terjadi

- 18 November 2020, 17:39 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho*//Aloysius Jarot Nugroho.

GALAMEDIA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkap adanya suara guguran sebanyak tiga kali yang terdengar dari Gunung Merapi.

Suara guguran itu diketahui berdasarkan periode pengamatan pada Rabu, 18 November 2020 pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya, menjelaskan suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas sedang hingga cukup keras pada pukul 04:45 WIB dari Babadan, Jrakah, Kaliurang.

Baca Juga: Anies Baswedan Kemarin Dapat Panggilan, Hari Ini Terima Penghargaan

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah melakukan langkah antisipasi terhadap kemungkinan meletusnya Gunung Merapi. BNPB menyalurkan sejumlah masker di empat Kabupaten.

"Pekan lalu, BNPB telah menyalurkan 100.000 masker di empat kabupaten yaitu, Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Boyolali, dengan masing-masing 25.000 masker, BNPB juga mengirimkan lampu air garam 216 buah untuk penerangan darurat," terang BNPB, Senin 16 November 2020.

Di tengah kecemasan masyarakat, ada satu di antara banyak tanda alam yang kerapkali terjadi saat letusan Gunung Merapi akan tiba.

Baca Juga: Tanggapi Ultimatum Habib Rizieq, Jimly Asshiddiqie: Ceramahnya Penuh Kebencian dan Permusuhan

Tanda itu adalah muncul sejumlah mahluk yang berasal dari gunung. Hewan-hewan biasanya berlarian turun gunung menjadi penanda alam untuk masyarakat agar segera mengungsi.

Giyono pria berumur 71 tahun mendedikasikan hidupnya untuk memantau pergerakan aktivitas gunung Kelud, Jawa Timur. Dirinya sudah empat kali letusan Kelud, sejak tahun 1956, 1966, 1990, dan 2007.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x