Satgas Citarum Harum Sosialisasikan Rencana Pembangunan IPAL Terpadu di Majalaya 

- 18 November 2020, 18:46 WIB
Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS saat mensosialisasikan rencana pembangunan IPAL terpadu di Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu 18 November 2020.   
Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS saat mensosialisasikan rencana pembangunan IPAL terpadu di Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu 18 November 2020.   /

GALAMEDIA - Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 4/Majalaya Kabupaten Bandung sosialisasi rencana peningkatan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu kepada puluhan pengusaha pabrik tekstil di Aula PT. Multi Star Rukun Abadi Kabupaten Bandung, Rabu 18 November 2020. 

Hadir Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono H.S., dan Komandan Sektor 7/Dayeuhkolot Satgas Citarum Harum Kolonel Kav Purwadi. 

Kolonel Inf Mulyono menjelaskan, target pembangunan IPAL terpadu pada lahan seluas 5-6 hektare di Desa Padaulun Majalaya pada 2021 mendatang. Selain di Majalaya, pemerintah merencanakan pembangunan IPAL terpadu di kawasan Rancaekek, Cisirung Dayeuhkolot, Kota Cimahi dan di kawasan lainnya dari enam titik lokasi yang menjadi rencana pemerintah dalam pembangunan IPAL terpadu tersebut. 

Baca Juga: Jabar Perkuat Kerja Sama dengan Shizuoka, Tunjuk Matsunaga Shohei sebagai Duta Persahabatan

"Rencana pembangunan IPAL terpadu tersebut terus tertunda dan pemerintah mentargetkan kembali pembangunannya pada 2021 mendatang. Sebelumnya, pemerintah merencanakan, pembangunan IPAL terpadu pada 2018, kemudian 2019, dan 2020, namun belum terealisasi," kata Mulyono.

Mulyono menegaskan, pembangunan IPAL terpadu itu mau tak mau harus dilaksanakan. 

"Ini harus menjadi pemikiran bersama. Kami mohon dengan segala hormat, ada kerja sama yang baik dari para pengusaha dengan Sektor 4," katanya. 

Baca Juga: Kapusjaspermildas TNI : Kerjasama TNI dan PSSI untuk Cetak Wasit Nasional

Ia juga mengungkapkan, terkait dengan bagaimana mengatasi kesulitan pabrik. Di lapangan, ada pabrik yang sudah tua, muda, maupun dengan kondisi mesin tekstilnya yang sudah baru dan lama. 

"Saya tahu permasalahan yang ada di pabrik. Permasalahan pabrik itu limbah, dan pengaruh pabrik terhadap lingkungan. Itu bagaimana cara mengatasinya," ungkap Mulyono. 

Dengan adanya rencana pembangunan IPAL terpadu itu, ia berharap dapat memaksimalkan dalam penanganan program Citarum Harum.

Baca Juga: Diperiksa Polisi Soal Habib Rizieq, Lurah Petamburan Positif Covid-19

"Intinya tak membuang limbah ke Sungai Citarum. Berbuat kesalahan, ini data ini yang menjadi dasar saya.  Ketahuan membuang limbah dan sudah diperingati pertama, kedua, dan ketiga langsung dicor semen," tuturnya. 

Di tempat sama, Komandan Sektor 7 Satgas Citarum Harum Kolonel Kav Purwadi mengatakan, pembangunan IPAL terpadu itu, seharusnya sudah selesai setelah direncanakan pemerintah pada 2018, 2019, dan 2020. Diharapkan pada Desember 2020 maupun 2021 sudah mulai mengawali pembangunan IPAL terpadu tersebut. 

Baca Juga: Rocky Gerung: Saya Siap Menjadi Influencer ...

Purwadi mengatakan, di kawasan Cisirung Kecamatan Dayeuhkolot yang mencapai 68 pabrik tekstil, di antaranya 43 pabrik sudah memiliki IPAL baru. Ia pun mengamati masih banyak perusahaan yang buang limbah cair pada kondisi hari libur, disaat turun hujan, selain beralasan operatornya tidur. 

"Ada enam rencana pembangunan IPAL terpadu yang sudah diprogramkan pemerintah. Majalaya menjadi prioritas," katanya. 

Ia pun berusaha pihak perusahaan untuk membuat fakta integritas. Mengingat, Satgas Citarum Harum punya kewenangan untuk melokalisir aliran pembuangan limbah cair yang berdampak pada lingkungan. 

Baca Juga: Sebut Kalang Kabut, Rocky Gerung: Pendukung Istana Hanya Buzzer Influencer dan Komisaris Relawan

"Saya hanya membantu kesulitan perusahaan dalam penanganan limbah," tuturnya. 

 

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x