Persib Juara Liga Indonesia Pertama, Kalahkan Petrokimia 'Berkat' Batu-Batu di Lapangan

7 Oktober 2023, 11:10 WIB
Persib Juara Liga Indonesia pertama, Jangan Lupakan Asep Kustiana./YouTube/@REPUBLIKBOBOTOH TV /

GALAMEDIANEWS – Persib menjadi juara Liga Indonesia pertama 1994/1995. Di partai final, Persib berhasil mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol tunggal Sutiono Lamso.

Di balik keberhasilan tersebut, ada satu fakta menarik yang belum diketahui banyak orang. Khususnya juga bagi para bobotoh (pendukung Persib). Yaitu, gol Persib tersebut terjadi berkat batu-batu yang ada di lapangan. Batu-batu ini dilemparkan oleh penonton.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Karawang, Rekomendasi Liburan Bersama Keluarga di Akhir Pekan

Gol tersebut bermula dari manuver gerakan tanpa bola Asep Kustiana di sisi kiri pertahanan Petrokimia Putra. Ia mendapatkan bola yang dioper dari Dede Iskandar, pemain belakang belakang Persib.

Asep yang berposisi sebagai gelandang ini menuturkan bahwa ia sebenarnya ingin segera melepaskan crossing ke kotak penalti.

Namun, ia akhirnya membatalkannya karena ada banyak batu di lapangan sehingga menyulitkannya melakukannya. Asep lalu keeping bola untuk membawa mundur bola beberapa langkah lalu memberikan crossing ke kotak penalti. “Nggak jadi, saya keeping bola ke kiri,” tuturnya.

“Pas mau crossing di lapangan banyak batu. Mungkin penonton melempari hakim garis karena tak puas kepemimpinan itulah, hakim garis. Banyak itu,” tuturnya dalam kanal Youtube @Sport77.

Di babak pertama, hakim garis menganulir gol sundulan Jacksen F Tiago karena striker asal Brasil ini berada dalam dalam posisi offside sebelum bola sundulannya menjebol gawang Persib.

Baca Juga: LINK NONTON Goblin Slayer Season 2 Sub Indo, Kembalinya Sang Pemburu Goblin, Bukan Anoboy, Otakudesu, Samehada

Bola crossing darinya disundul oleh Sutiono menuju ke Yusuf Bachtiar.Yusuf segera memberikan umpan balik kepada Sutiono melalui kaki. “Heading ke Kang Yusuf, dikira mau (nembak), dikasih lagi ke Sutiono. Sutiono sudah siap.” tuturnya.

Striker Persib ini lalu membawa bola beberapa langkah ke depan. Ia melepaskan tembakan pelan namun mengarah ke sisi kiri gawang Petrokimia.

Gawang Petrokimia yang dijaga oleh Darryl Sinerine pun jebol. Gol ini mengantarkan skuad Robby Darwis dan kawan-kawan sebagai kampiun Liga Indonesia yang saat itu bernama Liga Dunhill.

Dalam pertandingan final tersebut yang berlangsung tanggal 30 Juli 1995 di Stadion Utama Senayan Jakarta ini, Asep sebenarnya tak diposisikan untuk menyerang.

Baca Juga: Lirik Lagu You and Me dari Jennie BLACKPINK yang Puncaki Trending YouTube

Awalnya, hanya berposisi sebagai gelandang bertahan yang berposisi di area lapangan tengah ke belakang untuk menjaga pertahanan. “Jangan nyerang khawatir habis tenaga. Kamu posisinya di tengah ke belakang, jaga pertahanan “ tuturnya menirukan instruksi Indra Thohir kepadanya.

Namun, cederanya Yudi Guntara pada awal-awal babak kedua mengubah rencana pelatih Persib Indra Thohir. Asep Somantri dimasukkan untuk menggantikan pemain bernomor punggung lima tersebut. Lalu memposisikan Asep Kustiana sebagai gelandang serang yang sebelumnya dijalankan oleh Yudi Guntara.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Youtube RepublikBobotoh TV

Tags

Terkini

Terpopuler