GALAMEDIANEWS – PERSIB sudah sangat siap menatap laga final melawan Madura United di Bandung. Fakta menunjukan jika PERSIB bukanlah tim jago kendang. Berikut adalah juara yang pernah diboyong oleh PERSIB:
Pada Tahun 1936 mendapatkan gelar di Solo, Surya Cup di Surabaya 1978, Yusuf Cup di Makassar dan Tugu Muda di Semarang jadi saksi PERSIB bukan tim jago kendang.
Jakarta sudah jadi layaknya rumah bagi PERSIB untuk jadi juara, Tahun 1995 dan 2015 menjadikan sejarah dengan mencatatkan juara di sana. Tahun 2014 di Palembang menjadi bukti selanjutnya.
Baca Juga: PERSIB Larang Kedatangan Suporter Madura United
Dukungan positif dari bobotoh ketika leg 1 digelar, sehingga pemain dan tim bisa merasakan motivasi dari pertandingan tanggal 26 Mei 2024 nanti.
Hasil pertandingan sebelumnya, PERSIB terkadang kesulitan untuk menaklukkan Madura United. Dilihat dari Head To Head dari 14 kali pertemuan PERSIB hanya berhasil menang 4 kali.
Asa masih terbuka lebar, permainan dan mental tim saat ini sudah terlihat lebih baik, bukan tidak mungkin tahun ini kita angkat piala kembali.
PERSIB musim ini memberikan banyak cerita. Ketika awal berada di zona degradasi, pelatih kepala saat itu Luis Milla memutuskan untuk mundur dari tim.
Baca Juga: Bobotoh Serbu PERSIB Store Untuk Persiapan Partai Final Liga 1 2023/2024
Manajemen PERSIB bergerak cepat dengan mendatangkan Bojan Hodak sebagai penggantinya. Hingga pada akhirnya di akhir musim Liga 1 2023/2024 PERSIB yang tadinya di zona merah, sekarang melaju ke final.
Strategi pragmatis yang diterapkan Bojan menjadi jalan kemenangan di setiap pertandingan. Gol-gol yang tercipta, keleluasaan yang diberikan, hingga kepercayaan diri para pemain semakin lama semakin apik terjadi.
Alberto yang tadinya tidak diperhitungkan, sekarang jadi pemain utama. Rezaldi yang merupakan pilihan Luis Milla, sekarang jadi andalan di sisi kiri pertahanan.
Bahkan Febri, menjadi semakin matang dan memiliki kepercayaan diri tinggi untuk diberikan jam terbang bermain dan menghasilkan gol.
Tradisi PERSIB juara di luar kandang adalah hal yang biasa, semoga di tahun ini pun tradisi tersebut masih terjaga!.***