3 Hal Penting yang Perlu Dipertimbangkan Pesepakbola Jalani Puasa Ramadhan Menurut Prof Dr Vincent Gouttebarge

- 14 Maret 2024, 17:00 WIB
Antonio Rudiger, salah satu pemain yang menyambut bulan suci Ramadhan.
Antonio Rudiger, salah satu pemain yang menyambut bulan suci Ramadhan. /Instagram/ @toniruediger/

 

GALAMEDIANEWS - Umat Muslim seluruh dunia kini telah menyambut bulan suci Ramadhan, datangnya bulan Ramadhan tentunya menandakan bahwa umat Muslim di seluruh dunia akan menjalani ibadah puasa Ramadhan. 

Bulan Ramadhan sendiri jatuh pada Senin, 11 Maret 2024 lalu jika kita mengikuti putusan dari sidang isbat Muhammadiyah. Namun, jika kita ikut keputusan pemerintah maka bulan Puasa Ramadhan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 lalu.

Dengan banyaknya pesepakbola yang menjalani ibadah puasa Ramadhan di tengah musim kompetisi dan mengubah jam istirahat serta pemulihan seperti biasa. 

Hal ini yang menjadi pertanyaan tentang apa yang dilakukan oleh industri sepakbola untuk membantu meningkatkan kerja untuk pemain Muslim selama bulan suci Ramadhan.

Persatuan pemain di negara-negara minoritas Muslim, seperti PFA di Inggris telah  mengunjungi klub-klub menjelang Ramadhan dengan lokakarya peningkatan kesadaran untuk membantu pelatih mendukung pemain yang berpuasa dalam periode tersebut.

Menurut kepala kesehatan FIFPRO, Prof Dr. Vincent Gouttebarge, yang juga merupakan mantan pesepakbola yang menghabiskan 14 musim di Prancis dan Belanda. Prof Dr Goutterbarge menjelaskan beberapa pertimbangan kesehatan bagi pesepakbola Muslim yang menjalani puasa Ramadhan. Ia Memaparkan 3 hal penting yang harus dipertimbangkan oleh pesepakbola yang menjalani ibadah Puasa.

Melansir dari laman resmi FIFPRO pada Kamis, 14 Maret 2024, Prof Dr Gouttebarge menyebut 3 poin yang harus dipertimbangkan oleh pesepakbola yang menjalani puasa Ramadhan, apa sajakah itu?

Berikut ini tim Galamedia akan mengulas 3 poin penting yang harus dipertimbangkan oleh pesepakbola yang menjalani ibadah puasa Ramadhan menurut Prof Dr Gouttebarge sebagaimana yang dikutip dari laman resmi FIFPRO pada Kamis, 14 Maret 2024.

Nutrisi

Menurut Prof Dr Vincent Gouttebarge menjelaskan bahwa setiap atlet sejatinya membutuhkan tiga kali makan yang layak sehari untuk berlatih dan berkompetisi di level tertinggi. Tentu saja, dengan adanya bulan Ramadhan ada peralihan menjadi dua kali makan untuk para pemain yang menjalani puasa Ramadhan, dengan porsi makan terbanyak sebelum terbitnya matahari.

“Para atlet biasanya membutuhkan setidaknya tiga kali makan yang layak sehari untuk berlatih dan berkompetisi di level tinggi, dan tentu saja ada peralihan ke dua kali makan bagi para pemain saat Ramadhan, dengan porsi makan terbesar adalah sebelum matahari terbit sehingga mereka dapat terus berlari sepanjang hari,” kata Prof Dr Gouttebarge sebagaimana yang dilansir dari FIFPRO.

Baca Juga: Sikat Gigi Saat Puasa, Batal atau Tidak? Ini Penjelasannya!

“Idealnya, makanan tersebut harus mengandung makanan tinggi glikemik – seperti kentang dan nasi – yang kaya energi, sedangkan makan setelah matahari terbenam harus makanan dengan glikemik rendah. Suplemen juga mungkin dipertimbangkan tetapi dokter klub harus berkonsultasi,” ujar pria berusia 48 tahun tersebut menambahkan.

Hidrasi

Prof Dr Vincent Goutterbarge menyarankan agar para pemain tetap terhidrasi pada siang dan malam hari. Pria yang juga pernah memperkuat Auxerre medio 1993-1994 tersebut menegaskan harus dapat menemukan keseimbangan antara hidrasi teratur dan minum.

“Hidrasi bisa jadi rumit, dan kami menyarankan para pemain untuk tetap terhidrasi pada siang dan malam hari seoptimal mungkin,” kata Prof Dr. Gouttebarge menuturkan.

“Tentu saja tidak selalu mungkin untuk tetap terhidrasi pada malam hari, jadi yang terpenting adalah menemukan keseimbangan antara hidrasi teratur dan minum,” ujar pakar kesehatan asal Prancis tersebut menjelaskan.

Prof Dr. Gouttebarge juga menjelaskan strategi pendinginan yang dapat diterapkan untuk menghentikan kehilangan cairan, salah satunya adalah dengan berkumur dengan air.

Baca Juga: Resep Asinan Rambutan yang Super Enak dan Segar Wajib Ada Saat Berbuka Puasa, Cara Membuatnya Sangat Mudah

Eks pemain Volendam medio 1997-2001 tersebut juga menghimbau agar suplemen natrium harus dipertimbangkan.

“Tidur malam yang cukup. Strategi pendinginan dapat diterapkan untuk menghentikan kehilangan cairan melalui keringat, seperti handuk dingin dan berkumur dengan air, sementara mandi air dingin pasca sesi juga dapat membantu mengurangi kehilangan cairan,” kata pria yang berposisi sebagai bek saat masih aktif bermain sepakbola tersebut.

“Suplemen natrium juga harus dipertimbangkan. seperti menghindari kopi dan teh,” ujar Gouttebargen menambahkan.

Tidur

Prof Dr Vincent Goutterbarge juga menjelaskan bahwa selama bulan Ramadhan tubuh pemain perlu untuk beradaptasi dengan jadwal biologis yang berubah. Oleh karena itu gangguan tidur sangat mungkin akan memiliki dampak yang besar bagi para pemain.

“Selama bulan Ramadhan, tubuh pemain perlu beradaptasi dengan jadwal biologis yang berubah. Oleh karena itu, gangguan tidur mungkin memiliki dampak terbesar pada pemain. Jam kronologis Anda berbeda dari biasanya, dan ditambah dengan kekurangan nutrisi. dan hidrasi di siang hari, hal ini dapat menjadi tantangan untuk dilakukan,” tutur Prof Dr Vincent Gouttebarge menjelaskan.

Itu tadi 3 hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh para pesepakbola yang menjalani ibadah Puasa Ramadhan yang dipaparkan oleh Prof Dr. Vincent Gouttebarge.***

 

Editor: Dicky Aditya

Sumber: FIFPRO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah