Olahraga di Malam Hari, Apakah Bermanfaat atau Berdampak Buruk Bagi Orang Dengan Obesitas!!!

- 25 April 2024, 15:52 WIB
Salah satu jrnis olahraga kardio."""(Sumber ; pexels.com @Andreapiacquaido)
Salah satu jrnis olahraga kardio."""(Sumber ; pexels.com @Andreapiacquaido) /

 

 

GALAMEDIANEWS – Obesitas adalah kondisi berat badan melebihi batas normal karena adanya penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Orang dengan obesitas, berolahraga merupakan kegiatan yang sangat melelahkan dan memberatkan.

Dikutip dari Health, Kamis (25/4/2024), studi yang dipublikasikan pada 10 April dalam jurnal Diabetes Care, mencakup data dari hampir 30 ribu orang dengan obesitas, 10 persen di antaranya juga menderita diabetes tipe dua.

Tim peneliti menemukan bahwa peserta yang melakukan sebagian besar latihan aerobik mereka antara pukul 6 sore hingga tengah malam memiliki risiko penyakit jantung dan kematian dini yang paling rendah.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Kuliner Enak si Jalur Pantura Wajib Dicoba, Ada yang Pernah Didatangi Pejabat dan Artis

“Meskipun kami perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menetapkan hubungan sebab akibat, studi ini menunjukkan bahwa waktu aktivitas fisik bisa menjadi bagian penting dari rekomendasi untuk manajemen obesitas dan diabetes tipe dua di masa depan, serta perawatan kesehatan preventif secara umum,” ujar Emmanuel Stamatakis, profesor aktivitas fisik, gaya hidup, dan kesehatan populasi di University of Sydney.

“Ya, dalam dunia yang sempurna, mungkin malam hari adalah yang terbaik, tapi jika kita tidak bisa melakukannya di malam hari, masih ada manfaat bahkan pada waktu lain dalam sehari,” ungkap Matthew Freeby, MD, endokrinologis dan direktur Gonda Diabetes Center di UCLA Health.

Baca Juga: Latihan Terapi Berjalan Mundur Bermanfaat Membantu Meredakan Nyeri Lutut

Hubungan Antara Olahraga Nalam dan Manfaat Kesehatan Tambahan Bagi Orang Dengan Diabetes Tipe Dua

Peneliti di balik laporan baru ini ingin lebih mengeksplorasi ide ini, khususnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana waktu latihan dapat mempengaruhi kesehatan seseorang dalam jangka panjang.

Tim ini mengandalkan data dari 29.836 orang yang terdaftar dalam basis data Biobank Inggris. Mereka semua mengalami obesitas, dan sekitar 3 ribu juga menderita diabetes tipe dua. Usia rata-rata peserta adalah sekitar 62 tahun, dan sekitar 53% adalah wanita.

Peserta terus-menerus menggunakan akselerometer pergelangan tangan sehingga peneliti dapat melacak dengan akurat aktivitas fisik sedang hingga berat (MVPA) setiap orang.

Penelitiannya mencakup berbagai gerakan yang meningkatkan detak jantung seseorang, mulai dari berkebun atau jalan cepat hingga bersepeda atau berlari.

Baca Juga: Aura Positif dapat Memancar dengan Mandi Air Garam, Begini Tata Cara Melakukannya!

Penulis studi melihat seberapa sering peserta berolahraga dan menempatkannya ke dalam tiga kategori berbeda berdasarkan apakah mereka melakukan sebagian besar MVPA mereka di pagi hari, siang hari, atau malam hari.

Setelah melacak kesehatan peserta selama hampir delapan tahun, peneliti menemukan bahwa mereka yang melakukan sebagian besar MVPA mereka pada malam hari memiliki risiko kematian akibat semua sebab, penyakit kardiovaskular, dan penyakit mikrovaskular yang paling rendah, yaitu jenis penyakit jantung yang mempengaruhi arteri yang lebih kecil.

Studi ini bersifat observasional, yang berarti mungkin rentan terhadap bias, dan tidak membuktikan bahwa berolahraga pada malam hari menyebabkan peluang yang lebih rendah untuk kematian akibat semua sebab, penyakit kardiovaskular, atau penyakit mikrovaskular.

Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menemukan hasil yang lebih pasti mengenai hubungan antara olahraga di malam hari dengan orang yang memiliki obesitas. ***

Editor: H. Bambang Priambodo

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah