Menekan Pancaroba dengan Menyehatkan Lingkungan

12 Februari 2021, 10:23 WIB
Kesehatan Lingkungan sebagai Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat /Muhammad Sufyan Abdurrahman



Judul: Kesehatan Lingkungan sebagai Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat
Penulis: Suyono & Budiman
Penerbit: PT Refika Aditama
Cetakan: Desember 2020
Halaman: 232
ISBN: 978-623-706-0895
Harga: Rp70.000

GALAMEDIA - Tanpa terasa, atau sangat terasa, tergantung di mana posisi seseorang, pandemi Corona ini sudah akan satu tahun lamanya.

Bagi mereka yang diri/keluarganya terpapar, maka pandemi ini tak hanya terasa panjang, namun juga menyisakan pengalaman tak enak.

Bagi anak-anak kita yang terbiasa bersekolah normal, bermain ke sana kemari, pandemi menyembulkan kebosanan yang panjang.

Sekolah daring ... tidaklah seseru biasanya. Entah kapan waktu memulai kelaziman studi bisa dijalani.

Masalah kesehatan masyarakat memang menjadi isu yang makin menarik pada saat ini.

Baca Juga: BLACKPINK Posisi Pertama Peringkat Reputasi Girl Band Korea Bulan Febuari, Ini Peringkat Top 30

Dan, secara teoritis, sebagaimana menjadi spirit utama buku yang satu ini, kesehatan masyarakat akan bergantung pada bagaiamana kualitas sebuah lingkungan.

Semula, kesehatan lingkungan hanyalah cabang dari literatur kesehatan masyarakat itu sendiri.

Akan tetapi, banyak hal yang kemudian mengubah posisi tersebut terutama ketika kehidupan masyarakat kian dinamis dan globalisasi tak terhindari.

Perkembangan kehidupan masyarakat selain menciptakan berbagai kebaikan, juga melahirkan pelbagai penyakit berbasis lingkungan.

Penyakit yang lalu berkelindan dengan mobilitas masyarakat yang secara umum kian global tanpa ada batasan.

Baca Juga: Pajak Mobil Baru 0 Persen, Toyota New Agya di Bawah Rp100 Juta, Avanza Hanya Rp130 Jutaan

Penyakit terkait lingkungan juga muncul sebagai imbas dari ketidakseimbangan antara jumlah populasi, bibit penyakit, dan kondisi lingkungan yang mendukungnya.

Ada dua variasi terkait sisi ini yang bisa kita kaitkan dengan pagebluk Corona sekarang.

Pertama, jika populasi manusia dan penyakit sama kuat, serta lingkungan buruk, maka manusia jatuh dalam ketidakseimbangan yang buruk pula.

Kedua, jika  populasi manusia dan penyakit sama kuat tapi lingkungan baik, maka manusia penyakit tidak akan berkembang.

Merujuk situasi tersebut, apa yang terjadi di dunia hari ini, adalah perpaduan pandemi dengan epidemi.

Pandemi (dari kata latin pan: semua dan demos: rakyat) serta epidemi (dari kata epos: pada dan demos: rakyat) dibedakan masing-masing dari skala global serta skala di bawah global dan di atas lingkungan kecil.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Jumat 12 Februari 2021: Andin Tergeletak di Lantai, Status Reyna Terungkap

Apabila skala lingkungan kecil, maka disebut outbreak alias serangan penyakit.

Ketiganya, yakni pandemi, epidemi, dan outbreak, seluruhnya dikarenakan endemik.

Ini berasal, juga dari kata latin, yakni en: di dalam dan demos: rakyat, atau berarti penyakit/infeksi pada laju konstan namun tinggi pada sebuah populasi.

Jika merujuk abad lampau, serangan infeksi ini (kita biasa mengenalnya dengan wabah), jelas bukan hal baru.

Di Eropa zaman pertengahan, dikenal The Black Death alias serangan wabah pes, sebuah pandemi influensa besar yang terjadi di akhir Perang Dunia I.
Era awal zaman modern, ketika manusia pun bertindak tanpa kontrol diri, kita pun mengenal AIDS sebagai pandemi yang tak lekang hingga sekarang.

Maka itu, buku satu ini berusaha mengatasi semua serangan penyakit tadi dengan peningkatan kualitas lingkungan.

Baca Juga: Trailer Buku Harian Seorang Istri Jumat 12 Februari 2021: Alya dan Pasha Membuat Kesepakatan, Untuk Apa?

Sebab itu tadi, apalagi manusia dan penyakit sama kuat, tapi lingkungan buruk jelas melahirkan pandemi/endemi/outbreak.

Rangkaian bab di dalamnya menitikberatkan bagaimana lingkungan bisa ditingkatkan.

Seperti terkait penyediaan air bersih (Bab 6), pengolahan limbah cair (Bab 7), Higiene dan Sanitasi Makanan (Bab 8), Sanitasi Tempat Umum (Bab 11), Pengawasan Pencemaran Lingkungan (Bab 12), Pengelolaan Sampah Padat (Bab 13).

Tak kalah penting adalah Bab 113 tentang Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu, sebuah bahasan yang ada kaitan dengan pandemi sekarang, yang mana terdapat polah segelintir manusia untuk memakan binatang liar penuh rIsiko.

Dalam situasi pancaroba yang terus menyeruak ini, buku ini menemukan titik penting dan relevansinya.

Baca Juga: Pertahankan Semangat Juang di Masa Pendemi Covid-19, Disdik Sumedang Lakukan Penguatan Kelompok Kerja Guru

Terutama bagi akedemisi, mahasiswa, praktisi bidang kesehatan, bahkan juga untuk masyarakat pecinta lingkungan dan khususnya kesehatan lingkungan. ***

Pengirim:
Muhammad Sufyan Abdurrahman
Dosen Prodi Digital Public Relations FKB Telkom University
sufyandigitalpr@gmail.com


Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim


Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler