Kado Terindah dari Emmeril Kahn Mumtadz

- 7 Juni 2022, 17:30 WIB
Potret mendiang Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril semasa hidup bersama keluarga Ridwan Kamil./dok. IST
Potret mendiang Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril semasa hidup bersama keluarga Ridwan Kamil./dok. IST /

GALAMEDIA - Setiap apa yang terjadi pasti hadir tidak tanpa seizin Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Semesta Alam.

Begitulah kiranya sebuah hal yang mengikuti alur kehidupan siapapun bahwa dengan nyata setiap ketetapan itu merupakan hak prerogatif Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Semesta Alam.

Semua sudah direncanakan oleh-Nya dari setiap proses penciptaan apa yang ada dilangit dan dibumi merupakan sebuah ketetapan atas kuasa yang dimiliki-Nya bahkan sampai hal yang berkaitan erat dengan kita, kita sangat tidak mengetahui.

Akan dilahirkan dan meninggal dimana, kita pun tidak akan pernah tahu termasuk rahasia-rahasia yang sangat detail yang berhubungan dengan perjalanan hidup kita.

Allah SWT penguasa alam semesta sudah merencanakan segalanya dan kita pun akan menyambangi berbagai lika-liku kehidupan dari mulai dilahirkan dan kembali kepada pangkuannya, dalam kondisi apapun, dalam waktu kapan pun semua adalah rahasia.

Sama halnya dengan seorang pedagang keliling yang senantiasa semangat menjajakan dagangannya melewati gerbang gerbang pagar pintu rumah dengan berikan kode-kode tertentu baik itu suara ataupun bunyi.

Dan pedagang itu pun tidak akan pernah tahu dari pintu mana dagangannya akan dibeli dan tidak akan pernah tahu berapa banyak dagangannya yang akan laku pada saat dia semangat menjajakan dagangannya. Semua adalah rahasia.

Baca Juga: Potret Ridwan Kamil Ngantor Bawa Putra Bungsu Arkana Aidan Misbach ke Gedung Sate

Pedagang hanya berupaya melalui usaha yang dilakukannya semaksimal mungkin untuk mengisi ruang-ruang waktu ikhtiarnya.

Laksana pedagang keliling tersebut walaupun dirinya tidak akan pernah tahu Kapan dagangannya laku, berapa banyak yang terjual namun dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah telah menitipkan setiap ketetapannya termasuk datangnya rezeki, itu energi yang menyemangati setiap langkahnya tentunya melalui harapan terbesarnya.

Dari kejadian Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril sejatinya dapat menjadi sebuah gambaran nyata tentang bagaimana kuatnya rasa kasih sayang orang tua kepada anaknya ternyata sebatas cinta duniawi dan hal itu tak pernah dapat membatasi rasa kasih sayang Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa kepada hambaNya dengan mengerikan palu keputusan rencana-Nya.

Semua sudah diatur dan sudah ada dalam genggaman ketetapan-Nya. Sekuat apapun kita mencintai dunia ini maka selama itulah manusia tidak memiliki kekuatan atas segala kehendak yang dimiliki oleh Sang Pencipta.

Setiap kejadian sebagai ketetapan Allah SWT harus dapat menginspirasi kita, bahwa kita akan sangat menyadari tidak ada keistimewaan yang kita miliki selain ke-Luar-Biasaan dan ke-Maha-an yang Allah SWT miliki.

Kejadian yang menimpa anak tercinta Kang Ridwan Kamil harus dapat menggiring kita pada ruang-ruang kesadaran bahwa apapun yang kita miliki itu adalah titipan yang Allah telah berikan pada kita.

Dan setiap barang-barang yang dititipkan kepada kita harus ikhlas secara batiniah suatu waktu akan diambil kembali oleh pemilik-Nya.

Tidak ada hal yang patut disombongkan dari semua pakaian yang bernuansa keduniawian, usia, harta dan tahta. Semua hanyalah hiasan dari permainan yang sedang kita geluti bersama.

Sejatinya setiap yang Allah SWT titipkan bagi kita haruslah menjadi motivasi agar ruang-ruang yang menyambangi kita. Baik kesehatan dan kesempatan harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk mempercantik diri kita dengan segala bentuk Amaliah yang Allah senangi sebagai pemilik-Nya.

Baca Juga: Keluarga Ridwan Kamil Apresiasi Media yang Kedepankan Jurnalisme Humanis dan Empatik

Dari kisah putranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil senantiasa harus menjadi katalisator bagi kita ke alam ruang sadar bahwa setiap keindahan dunia pada akhirnya luluh pada Kekuasaan Sang Maha Pencipta.

Tidak ada yang patut disombongkan dengan apapun yang kita miliki karena usia, harta dan tahta pada akhirnya hanya menjadi pelengkap perjalanan keindahan pengabdian kita sebagai hamba dengan menggunakan sebaik-baiknya.

Sepanjang apapun usia yang Allah titipkan pada kita, sebanyak apapun harta yang Allah berikan pada kita dan setinggi apapun Tahta yang dimiliki oleh kita pada akhirnya menjadi pengantar sampai ke liang lahat dan tidak menjadi teman bagi kita untuk menjemput pertemuan dengan sang Maha Pencipta.

Sudah selayaknyalah setiap kisah-kisah di dalam dinamika kemanusiaan menjadi cermin terbaik bagi diri kita bahwa apapun yang kita miliki haruslah menjadi jembatan terindah dalam rangka kita melangkahkan kaki ke ruang-ruang Keabadian yang Hakiki yang dicintai setiap hamba yang berpasrah diri kepada Illahi.

Dan dari keluarga Gubernur itulah kita bisa banyak belajar tentang keikhlasan melepaskan setiap yang kita cintai sekuat rasa dan kasih sayang.

"dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)....," (al-An'aam: 59).

Dialah Allah SWT Dzat yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir.

Baca Juga: Duta Besar Palestina Sampaikan Belasungkawa Kepada Ridwan Kamil dan Mendoakan Eril

Dia pulalah yang menentukan setiap gerakan bintang-bintang di jagat raya, kondisi setiap yang hidup di bumi, cara hidup seseorang, apa yang akan dikatakannya, apa yang akan dihadapinya.

"Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." (al-Qamar: 49)

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (al-Hadiid: 22)

Kita hanya menjadi pengembara yang akan bertemu dengan tempat tujuan terbaik hanya dengan pakaian Ketaqwaan.

Al Fatihah Emmeril Kahn Mumtadz..
Keindahan Syurga menanti dengan tersenyum..Insya Allah.

Rahmat Suprihat, S.Pd, pegiat pendidikan Kota Bandung./dok. IST
Rahmat Suprihat, S.Pd, pegiat pendidikan Kota Bandung./dok. IST

Pengirim:
Rahmat Suprihat, S.Pd
Pegiat Pendidikan Kota Bandung

DISCLAIMER: Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x