Kapolri Listyo Heran Sebuah Kasus Harus Viral Agar Proses Berjalan Baik: Ini Tugas Jajaran, Evaluasi!

19 Desember 2021, 15:45 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (ist) /

GALAMEDIA - Baru-baru ini muncul tagar terbaru di media sosial , tagar tersebut kabarnya bisa membuat ketar ketir kepolisian.

Rupanya tagar tersebut merupakan #PercumaLaporPolisi dan #1Hari1Oknum serta #NoViralNoJustice.

Kemunculan tagar tersebut lantas disoroti oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Adanya tagar tersebut seolah menjadi kritik pedas dari publik, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo lantas mendesak jajarannya untuk segera melakukan evaluasi.

Kabarnya,evaluasi tersebut dilakukan bertujuan untuk menghilangkan stigma yang beredar di masyarakat tersebut.

Baca Juga: Ingatkan Masyarakat Soal Kesetiakawanan Sosial, Mensos Risma: Tolong, Kita Jangan Diam Saja!

Hal itu ia sampaikan saat memberikan arahan dalam "Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi (Rakor Anev) Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri" di Yogyakarta yang disiarkan melalui saluran YouTube Divisi Humas Polri, dipantau dari Jakarta.

"Ini waktunya kita berbenah untuk melakukan hal yang lebih baik. Bagaimana kita melihat perkembangan medsos terkait peristiwa yang diupload. Ini menjadi tugas kita semua," kata Kapolri Listyo Sigit.

Adapun Kapolri Listyo Sigit mengatakan bahwa terkait tagar #NoViralNoJustice, masyarakat membuat perbandingan antara kasus yang dimulai dengan viral, dengan kasus yang dimulai dengan laporan ke polisi.

Kapolri Listyo menyatakan menurut kacamata masyarakat kasus yang diviralkan cenderung selesai dengan cepat, bahkan hingga memunculkan tagar #ViralForJustice.

"Fenomena ini harus dievaluasi, kenapa terjadi. Kemudian sudah melekat di masyarakat harus viral, kalau tidak viral prosesnya tidak akan berjalan dengan baik," kata Kapolri Listyo Sigit.

Atas dasar itu, Kapolri Listyo menekankan kepada jajaran Polri harus menerima semua persepsi yang muncul di masyarakat.

Baca Juga: Tok! Tim Bulu Tangkis Indonesia Menarik Diri dari Turnamen India 2022, Ini Keputusan PBSI

Menurutnya, hal tersebut dilakukan guna sebagai bagian dari evaluasi dan kritik untuk Polri.

Lebih jauh, Kapolri Listyo juga mengaskan bahwa dengan adanya kritik dari masyarakat maka Polri harus segera memperbaiki diri sekaligus berbenah untuk memenuhi harapan masyarakat.

Kehadiran Polri dalam operasi kemanusiaan diapresiasi oleh masyarakat. Tentunya hal ini menunjukkan adanya harapan dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri yang melayani dan mengayomi.

"Ini menjadi bagian tugas jajaran untuk mengevaluasi, di sisi mana yang masih kurang terkait perjalanan organisasi Polri, baik secara perilaku individu sehingga kemudian diperbaiki," kata Kapolri Listyo Sigit.

"Pilihannya hanya satu, yakni harus keluar dari zona nyaman sehingga organisasi kita bisa menjadi organisasi modern," sambungnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler