GALAMEDIA – Pernikahan pasangan fenomenal Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah tidak lama lagi, diketahui mereka akan menikah pada 3 April 2021 mendatang.
Setelah gagal menggelar akad nikah di Masjid Istiqlal, sebagai gantinya pasangan tersebut akan menggelar akad di Hotel Raffles di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan.
Melalui kanal YouTube pribadinya, Atta Halilintar mengungkapkan lokasi akad pernikahannya bersama Aurel Hermansyah dan melakukan survei ke sebuah hotel bintang lima.
Baca Juga: Sidang Habib Rizieq : Bongkar Operasi Intelijen Berskala Besar, Pemerintah Harus Tanggung Jawab
Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta 26 Maret 2021: Andin Akan Temukan Bukti Rekaman Mobil Merah Milik Elsa
“Jadi aku mempersiapkan untuk akad dan syukuran. Kita sudah sampai tempat di salah satu hotel,” kata Atta seperti dikutip Galamedia dari YouTube Atta Halilintar, Jumat 26 Maret 2021.
Meski Atta Halilintar tidak menyebutkan nama dari hotel tersebut, namun terlihat ada sebuah logo Hotel Raffles yang tersorot kamera.
“Pokoknya hari ini harus dapat kabar baik karena Aurel dua hari lagi akan dipingit. Jadi, kita permeetingan udah. Ternyata luar biasa guys, tempatnya bagus, harganya juga benar-benar bagus,” tambahnya.
Baca Juga: Please Welcome, Persib Sambut Kedatangan Farshad Noor di Sleman
Tak hanya menggelar acara akad nikah, namun Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah juga berniat menggelar acara syukuran di lokasi yang sama.
“Kita mau lihat tempat akad. Tadinya mau dipisah, akad sama syukuran, tetapi kayaknya akad sama syukuran di satu lokasi,” ucap Atta.
Atta Halilintar memastikan bahwa lokasi akad dan syukuran akan diterapkan dengan protokol kesehatan dan sudah dapat perizinan.
“Itu pun sudah sangat protokol kesehatan, dan satu meja hanya diisi oleh empat orang,” ungkap salah satu pihak hotel.
“Jadi semuanya (protokol kesehatan) aman ya guys,” kata Atta Halilintar.
Lebih lanjut, Atta mengatakan akan menggunakan tiga ballroom yang ada di hotel. Ia memperkirakan akan mengundang sekitar 300 tamu, hal itu sesuai dari aturan pemerintah yang harus dibatasi.
Pasalnya, dari kapasitas ruangan bisa mencapai 1.200 orang, dan hanya bisa digunakan untuk 25 persen.***