"Saya TERIMA TANTANGAN DC jika diadakannya di Bali karena saya menolak diswabswebrapadrapid untuk naik pesawat," tulis Jerinx SID.
Lebih lanjut, Jerinx SID menyampaikan alasan kenapa dirinya tidak mau diswab antigen atau rapid test pada masa pandemi ini.
Menurut pengakuan Jerinx SID, dirinya sudah berkali-kali diswab antigen dan rapid test saat berada didalam penjara.
Ia pun sudah sangat muak dengan swab antigen dan rapid test tersebut, karena selain dilakukan secara mendadak, hasilnya pun selalu negatif.
"Saya udah bosen diswabswebrapadrapid berkali-kali — bahkan sering dilakukan secara mendadak — saat di dalam bui — yang hasilnya selalu NEGATIF," lanjutnya.
Selain itu, Jerinx SID mengungkapkan bahwa dirinya menolak untuk diswab antigen dan rapid test karena tidak diizinkan oleh Kary Mullis.
Jerinx SID mengatakan bahwa Kary Mullis tersebut merupakan sang penemu PCR dan peraih Nobel yang meninggal tak lama sebelum WHO mengumumkan pandemi.
Baca Juga: Sentil Moeldoko yang Rajin Promosikan Obat Ivermectin, Ahli Wabah UI: Kok Jadi Salesman Obat Pak?
"Saya menolak diswabswebrapadrapid juga karena gak diijinkan oleh Kary Mullis sang penemu PCR dan peraih Nobel yang meninggal tak lama sebelum WHO umumkan plandemi," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia hanya mau apabila podcast bersama Deddy Corbuzier tersebut digelar di pulau Bali.
Bahkan demi merealisasikan podcast bersama Deddy Corbuzier di Bali, Jerinx SID sampai mengajak pendukungnya untuk meramaikan kolom komentar postingannya itu.