Bikin Malu, Squid Game Made In China Dikecam Netizen +86

- 9 November 2021, 10:27 WIB
squid game made in China/Olah foto kolase netfix, weibo, DailyMail
squid game made in China/Olah foto kolase netfix, weibo, DailyMail /

GALAMEDIA - Platform streaming China, Youku dianggap menjadi satu lagi bukti jika apa pun ada made-in China-nya.

Namun jika biasanya nyaris tak ada penolakan, kali ini Youku menghadapi kecaman dari para pelanggan.

Mereka tak terima disuguhi tayangan hit Netflix Squid Game versi Tiongkok. Youku merilis acara berupa permainan bernama Squid Victory.

Layanan streaming Youku yang memiliki 90 juta subscriber adalah salah satu platform hiburan paling populer di China.

Sejauh ini raksasa streaming Netflix dilarang di China, begitu juga dengan serial Squid Game produksi Korea Selatan yang ditayangkannya.

Baca Juga: Lulus Karantina, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Pamerkan 4 Lulisan

Rilis Squid Victory disambut kecaman dari pelanggan yang menilai tampilan  poster variety show tersebut memalukan karena mirip poster Squid Game.  Demikian laporan South China Morning Post.

Dikutip Galamedia dari DailyMail belum lama ini, kritikus menyebut acara baru Youku ini meniru konten dan desain Squid Game.

Dalam Squid Victory, kontestan ikut ambil bagian dalam sejumlah permainan anak-anak dalam skala besar.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Bakal Jadi Panglima, Berikut Ini Daftar Orang Nomor Satu di TNI dari Masa ke Masa

Laporan BBC, branding Youku mirip dengan desain Squid Game. Pengguna situs web Weibo, Twitter versi China pun ikut-ikutan mengecam. Bahkan ada yang menyebutnya 'memalukan'.

Menyusul reaksi negatif ini, Youku pun merilis pernyataan dan poster baru Squid Victory di Weibo.

“Kami membuat kesalahan. Kami keliru menggunakan desain awal yang sudah diputuskan tak akan digunakan. Kami dengan tulus meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.”

Ditambahkan nama acara baru mereka pun telah diubah menjadi Game's Victory, bukan Squid Game.

Baca Juga: Kondisi Terkini Gala Anak Semata Wayang Vanessa Diungkap Keluarga, Ayah Bibi Ardiansyah: Dia Masih Trauma

Ini bukan pertama kalinya perusahaan China dituduh mencuri ide dari perusahaan lain dan membuat versi mereka sendiri.

Tahun 2019, barang-barang berlabel desainer palsu buatan China senilai hampir £3 juta atau Rp 58 miliar disita aparat Pasukan Perbatasan Inggris menjelang Natal.

Syal Gucci palsu dan sepatu Nike abal-abal termasuk di antara lebih dari 10.000 barang yang disita dalam sweeping kejahatan terorganisasi yang mencoba mengeksploitasi pasar Inggris jelang Natal.

Pejabat Home Office mengatakan semua barang pemalsuan yang disita antara November dan Desember 2019 itu berasal dari China.

Baca Juga: Tingkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui Lomba Budikdamber

Di antaranya 1.300 syal Chanel, Burberry, dan Gucci palsu senilai £ 900.000 atau Rp 17,5 miliar disita di London Gateway Port.

Sementara aparat di Milton Keynes menyita 850 tas Gucci, Yves Saint Laurent, Versace, Nike, Champion, dan Converse palsu senilai £842.000 atau Rp 14 miliar.

Ada juga 3.400 item tempat tidur palsu dan peralatan makan Royal Crown Derby Collection palsu senilai £300.000 (Rp 5,8 miliar) serta headphone dan earphone Apple tiruan Dr Dre Beats senilai £778.000 (15 miliar).

Dan tahun 2015, kritikus otomotif menyasar mobil sport China yang mirip  gabungan Ferrari dan Porsche.

Baca Juga: Ini Arti Asmaul Husna: Dzul Jalali wal Ikram, Al Muqsith, Al Jami, Berikut Penjelasannya

Suzhou Eagle Carrie dipasarkan sebagai mobil sport listrik yang mampu melaju dengan speed 0-62 mph hanya dalam 4,8 detik.

Namun jika dilihat lebih dekat, mobil tersebut terlihat sangat mirip dengan supercar Eropa. Ini terlihat dari lampu depannya yang “Ferrari banget” dan bodi bagian belakangnya yang bak Porsche.

Bahkan lencana merah, kuning dan hitam Carrie memiliki kesamaan dengan logo depan Porsche.

Suzhou Eagle Carrie yang dikenalkan di Shanghai Motor Show ini hanya satu dari daftar panjang produk otomotif Cina yang modelnya terlihat sama dengan produk pabrikan Eropa.

Baca Juga: Stadion Jati Padjadjaran Kampus Unpad Jadi Venue Piala Dunia U20, Rektor: Didedikasikan untuk Atlet Sepakbola

Namun industri otomotif tidak dapat berbuat apa-apa karena urusan desain tidak dapat dilindungi di Cina.

Jim Holder, editor Autocar, mengatakan, “Ini sangat kurang ajar, menggelikan, mobil buatan China ini tak bisa dianggap serius.”

Holder menilai praktik semacam ini merusak kredibilitas pabrikan lokal yang sebenarnya semakin kompetitif.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x