Rapid Test Antigen, Begini Penjelasan Tes Pendeteksi Virus Corona Sebagai Syarat Perjalanan

18 Desember 2020, 13:56 WIB
Calon penumpang menjalani rapid test di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Minggu, 13 Desember 2020. Bandara tersebut merupakan salah satu lokasi rapid test antigen. /Foto: Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

GALAMEDIA - Akhir-akhir ini pemerintah daerah ada yang menetapkan warga yang masuk ke daerahnya harus memiliki hasil Rapid Test Antigen. Berikut penjelasan test untuk mendeteksi virus corona yang dikutip galamedia dari berbagai sumber.

Rapid test antigen dan swab antigen adalah jenis tes yang sama. Disebut rapid test antigen, karena tes untuk mendeteksi virus corona tersebut dapat memberikan hasil diagnosis yang cepat, yaitu hanya dalam waktu 15 menit.

Sementara yang lain menyebutnya dengan swab antigen, karena tes tersebut dilakukan dengan metode swab atau usap untuk mengambil sampel dari sekresi hidung dan tenggorokan.

Baca Juga: Sahrul Gunawan Kabarkan Kondisi Terkininya: Dari Ruangan Sekecil Ini...

Namun, baik rapid test antigen maupun swab antigen adalah jenis tes antigen yang sama yang dirancang untuk mendeteksi protein tertentu dari virus yang memunculkan respons kekebalan tubuh.

Mengenal Rapid Test Antigen
Tes antigen adalah tes imun yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu yang menunjukkan adanya infeksi virus saat ini. Rapid test antigen biasanya digunakan untuk mendiagnosis patogen pernapasan, seperti virus influenza dan respiratory syncytial virus (RSV).

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk tes antigen sebagai tes untuk mengidentifikasi SARS-CoV-2.

Baca Juga: PlayStation 5 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Ini Daftar Harganya

Tes antigen juga relatif murah dan dapat digunakan di tempat-tempat perawatan. Alat yang sudah diotorisasi ini juga dapat memberikan hasil diagnosis dalam waktu sekitar 15 menit. Namun, rapid test antigen umumnya kurang akurat dibandingkan tes virus yang mendeteksi asam nukleat dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) atau disebut juga tes PCR.

Meski begitu, rapid test antigen atau disebut dengan swab antigen membantu menyaring orang-orang untuk mengidentifikasi mereka yang membutuhkan tes yang lebih pasti.

Cara Kerja Rapid Test Antigen
Antigen adalah molekul yang mampu menstimulasi respons imun. Molekul tersebut dapat berupa protein, polisakarida, lipid, atau asam nukleat. Tiap antigen memiliki fitur permukaan yang berbeda yang dikenali oleh sistem kekebalan.

SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, memiliki beberapa antigen yang diketahui, termasuk nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein. Rapid test antigen dapat mengungkapkan bila seseorang saat ini sedang terinfeksi patogen seperti virus SARS-CoV-2.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Semua Rp1 Cetak Rekor Baru, 100.000 Voucher Terjual pada 12 Menit Pertama di 1212

Berbeda dengan tes PCR yang mendeteksi keberadaan materi genetik, rapid test antigen mendeteksi protein atau glikan, yaitu seperti protein lonjakan yang ditemukan di permukaan SARS-CoV-2.

Rapid test antigen bekerja paling baik ketika orang tersebut dites pada tahap awal terkena infeksi SARS-CoV-2, di mana beban virus umumnya paling tinggi. Tes ini juga bermanfaat untuk mendiagnosis orang-orang yang diketahui memiliki risiko besar untuk terpapar virus corona.

Selain itu, rapid test antigen juga digunakan sebagai tes skrining di mana pengujian berulang dapat dengan cepat mengidentifikasi orang yang terinfeksi SARS-CoV-2, sehingga tindakan pencegahan penularan infeksi dapat segera dilakukan.

Namun, bila hasilnya didapati positif, dokter masih perlu melakukan tes PCR untuk memastikan diagnosis. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler