Alquran Surat Al Alaq, Ayat 1-5 Wahyu Pertama Nabi, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya

12 Juni 2021, 08:45 WIB
alquran//freepik.com /

GALAMEDIA - Surat Al Alaq ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau menerima wahyu tersebut di Gua Hira.

Berikut Quran Surat Al Alaq dengan bacaan arab, latin, dan terjemahnya. Yuk perbanyak tadarus Alqurannya.

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
iqra` bismi rabbikallażī khalaq
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ
khalaqal-insāna min ‘alaq
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Baca Juga: Mengetahui Makna Asmaul Husna: Al Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir: Semoga Allah Jauhkan Kita dari Marabahaya

ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
iqra` wa rabbukal-akram
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
allażī ‘allama bil-qalam
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
‘allamal-insāna mā lam ya’lam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

كَلَّآ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَيَطْغَىٰٓ
kallā innal-insāna layaṭgā
6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,

أَن رَّءَاهُ ٱسْتَغْنَىٰٓ
ar ra`āhustagnā
7. karena dia melihat dirinya serba cukup.

Baca Juga: Jadwal dan Hasil Lengkap EURO 2020, Belgia vs Rusia Berlaga Dini Hari Nanti

إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلرُّجْعَىٰٓ
inna ilā rabbikar-ruj’ā
8. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يَنْهَىٰ
a ra`aitallażī yan-hā
9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,

عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰٓ
‘abdan iżā ṣallā
10. seorang hamba ketika mengerjakan shalat,

أَرَءَيْتَ إِن كَانَ عَلَى ٱلْهُدَىٰٓ
a ra`aita ing kāna ‘alal-hudā
11. bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,

أَوْ أَمَرَ بِٱلتَّقْوَىٰٓ
au amara bit-taqwā
12. atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

Baca Juga: Tanggul Kembali Jebol, 140 Rumah di Solokanjeruk Kabupaten Bandung Terendam Banjir

أَرَءَيْتَ إِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ
a ra`aita ing każżaba wa tawallā
13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?

أَلَمْ يَعْلَم بِأَنَّ ٱللَّهَ يَرَىٰ
a lam ya’lam bi`annallāha yarā
14. Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?

كَلَّا لَئِن لَّمْ يَنتَهِ لَنَسْفَعًۢا بِٱلنَّاصِيَةِ
kallā la`il lam yantahi lanasfa’am bin-nāṣiyah
15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya,

نَاصِيَةٍ كَٰذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
nāṣiyating kāżibatin khāṭi`ah
16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.

Baca Juga: Usai Ditelepon Jokowi Jenderal Listyo Sigit Warning Kapolda-Kapolres yang Tak Bisa Atasi Premanisme

فَلْيَدْعُ نَادِيَهُۥ
falyad’u nādiyah
17. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

سَنَدْعُ ٱلزَّبَانِيَةَ
sanad’uz-zabāniyah
18. kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,

كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَٱسْجُدْ وَٱقْتَرِب ۩
kallā, lā tuṭi’hu wasjud waqtarib
19. sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).
***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler