Kala Pandemi Covid-19 Melahirkan Inovasi-inovasi

14 November 2021, 16:28 WIB
Aplikasi pasarmu.id yang lahir di kala pandemi./tangkapan layar/Kiki Kurnia /

GALAMEDIA – Pandemi Covid-19 ternyata mampu melahirkan orang-orang kreatif yang justru meraih kesuksesan. Salah satunya adalah Musfi Yuliadi (37).

Situasi serba sulit saat pandemi justru melahirkan sebuah inovasi yang lantas sukses diwujudkannya.

“Pemberlakukan pembatasan sosial selama pandemi menyulitkan mobilitas masyarakat. termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Mereka tidak bisa belanja ke pasar, ” kata Musfi memulai perbincangan dengan Galamedia, belum lama ini.

Lantas muncul ide kreatif Musfi membantu mereka berbelanja tanpa perlu harus keluar rumah. Mulanya, Musfi menawarkan jasa layanannya melalui Instagram. Baru kemudian mendevelop aplikasi pasarmu.id yang diluncurkan di playstore 27 Agustus 2020.

Baca Juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Pelaku Dapat Peringatan, Denny Darko: Dengarkan Baik-baik....!

Sebagai warga Cirebon, Musfi memilih cakupan layanannya di area Cirebon. Mulanya, pasarmu.id hanya memfokuskan pada layanan pembelian kebutuhan sayuran dan buah di pasar tradisional di beberapa pasar di Cirebon. Di antaranya pasar Harjamukti, Jagasatru, Kanoman serta pasar Drajat.

Karena tidak memiliki latar belakang pengalaman praktik jual beli di pasar tradisional, Musfi sebelumnya terlebih dulu melakukan riset.

Dari hasil riset itulah Musfi memperoleh input menyangkut harga komoditas serta karakter konsumen pasar tradisional di Cirebon.

Hasil riset menentukan segmen konsumen yang dipilih yakni kalangan menengah ke atas. Soal harga, melalui riset tersebut Mufti bisa menentukan range harga yang ditawarkan.

“Ada semacam batas atas dan bawah untuk harga di layanan kami. Ada range sehingga kami memungkinkan memberikan layanan tanpa mengenakan ongkos kirim. Harga komoditas di pasarmu.id sudah mencakup ongkos kirim,” timpal Musfi.

Baca Juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Temui Titik Terang? Denny Darko Ungkap Nasib Para Pelaku

Harga yang ditawarkan dianggap cocok dengan karakter konsumen menengah ke atas yang disasar. Adanya range membuat harga layanan di aplikasi pasarmu.id, tetap stabil. Tidak fluktuatif karena naik-turunnya harga jual di pasar.

Konsumen bisa membeli dengan cara pre-order dimana barang yang diorder dikirim keesokan harinya.

Ada pula layanan sameday yang memungkinkan konsumen menerima barang yang dipesan di hari yang sama. Sedangkan untuk pembayarannya, dilakukan konsumen setelah barang diterima.

Menariknya, tidak diberlakukan minimal pembelian. Konsumen tetap dilayani pesanannya, meski hanya membeli 1 jenis produk saja.

Alumnus Informatika Telkom University Bandung ini mengisahkan konsumen mengetahui layanan pasarmu.id dari mulut ke mulut.

“Misalnya di satu perumahan, ada satu-dua yang mencoba dan puas. Mereka cerita ke tetangga yang mencoba, lalu diteruskan ke yang lainnya. Jadilah jejaring konsumen di perumahan itu semakin banyak dan meluas ke perumahan lainnya,” kisah Musfi.

Baca Juga: Kombatan Deklarasikan Dukungan untuk Ganjar Pranowo Capres 2024

Sampai saat ini aplikasi pasarmu.id sudah diunduh lebih dari 6.000 orang. Tercatat ada sekitar 4.000 orang terdaftar sebagai konsumen.

Saat pembatasan mobilitas masyarakat secara ketat, Musfi menyebut rerata setiap hari menerima antara 60-70 order.
Setelah orang mulai diizinkan bepergian ke luar rumah, turun menjadi rata-rata 20 order setiap hari.

Dari sisi transaksi yang bisa mencapai 900 transaksi setiap bulan disebut Musfi memang melebihi targetnya.

“Nilai rata-rata transaksinya Rp 120.000 per transaksi. Sebenarnya ini masih bisa ditingkatkan sampai Rp 150.000 per transaksi seperti target kami,” sebut Musfi.

Untuk melayani konsumen, Musfi mempekerjakan 8 orang. Ada yang bertugas membeli produk untuk dikemas ulang.

Ada yang melakukan kontrol mutu produk serta ada yang khusus bertugas mengirim produk ke konsumen.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 14 November 2021: TERBONGKAR! Fajar Beri Tahu Nana kalau Dia Adalah Kakaknya

Pencapaian usaha yang bertumbuh memicu Mufti terus berkreasi dan berinovasi.

Bahkan Musfi mau menanggalkan profesi konsultan yang ditekuninya selama lebih dari 8 tahun demi serius mengembangkan pasarmu.id.

Peluang itu semakin terbuka setelah Mufti bergabung dalam program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) Kantor Perwakilan (KPw) Jabar Tahun 2021. Mufti jeli melihat peluang terlibat dalam memasarkan produk UMKM mitra Bank Indonesia.

Sejumlah UMKM, termasuk yang tergabung dalam WUBI digandengnya. Ruang lingkupnya tak sebatas di Cirebon, tetapi meluas di Kuningan, Majalengka maupun Indramayu. Layanannya tak lagi dibatasi sekadar sayur, buah maupun kebutuhan dapur.

“Ke depan pasarmu.id dikembangkan menjadi semacam jasa kurir dan logistik. Pun, kami coba menjangkau layanan jasa informal yang dibutuhkan masyarakat di Cirebon. Semisal jasa layanan tambal ban,” papar Mufti mengungkapkan targetnya.

Kemunculan aplikasi dengan keterjangkaun lokal seperti pasarmu.id diapresiasi Chief Digital E-Commerce Fintech Sharing Vision, Nur Islami Javad.

Menurut pria yang akrab disapa Jeff ini, banyak startup lokal yang mulai mengembangkan aplikasi yang menyasar pasar tradisional.

Baca Juga: Intip Isi Hampers Mewah Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan, Isinya Bikin Dompet Menjerit

Bahkan marketplace berskala besar sudah menggandeng pasar tradisional. “Pasar tradisional punya potensi besar. Selama ada simbiosis mutualisme antara kebutuhan penjual dan konsumen, pasar tradisional terus dilirik marketplace,” imbuh Jeff.

Jeff tidak terlalu risau marketplace lokal seperti pasarmu.id kalah bersaing dengan marketplace global. Sebab, masing-masing marketplace memiliki target berbeda.

Sehingga tidak bersinggung antara satu dengan lainnya. Sementara itu, Kepala Bank Indonesia (BI) KPw Jabar, Herawanto, menyebutkan digitalisasi sangat penting bagi UMKM.

“Itulah sebabnya BI KPw Jabar menjadikan digitalisasi UMKM sebagai thema penting pengembangan UMKM di Jabar,” jelas Herawanto.

Dalam keterangan pers, “UMKM Jabar Binangkit: UMKM Bangkit, Inovatif, Adaptif, Go Global dan Digital”, Herawanto menuturkan dengan digitalisasi keterjangkauan pasar UMKM bisa diperluas hingga ke pasar global.

Digitalisasi merupakan satu inovasi yang harus dilakukan UMKM baik selama pandemi maupun pascapandemi nanti. Di masa pandemi, digitalisasi menjadi kunci bagi UMKM mampu terus bertahan.

“Dalam jangka panjang, setelah pandemi berlalu, digitalisasi meningkatkan daya saing UMKM. Untuk UMKM di Jabar sebagian besar cepat beradaptasi memanfaatkan digitalisasi melalui e-commerce. BI KPw Jabar terus mendorong digitalisasi ini sebagai aspek prospek bisnis UMKM Jabar,” tutup Herawanto.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler