Jakarta Diguncang Teror Bom, Ledakan di Sekitar Plaza Sarinah Tewaskan Sejumlah Orang pada 14 Januari 2016

14 Januari 2022, 07:10 WIB
Tim Gegana Polri melakukan penyisiran di lokasi ledakan di pos polisi, Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada Januari 2016./Antara Foto/Muhammad Adimaja. /

GALAMEDIA - Jakarta diguncang teror bom. Ledakan terjadi di sekitar Plaza Sarinah, di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Ledakan bom itu dilaporkan menewaskan sebanyak 8 orang dan melukai sejumlah polisi. Peristiwa itu terjadi pada 14 Januari 2016 lalu.

Ledakan terjadi di tempat parkir Menara Cakrawala depan gerai Strarbuck gedung sebelah utara Sarinah dan pos polisi depan gedung tersebut.

Delapan orang meninggal dunia, empat di antaranya pelaku penyerangan.

Baca Juga: AREMA FC Patut Tersenyum PERSIB Terseok-seok Dikalahkan Bali United

Sementara sebanyak 24 orang lainnya luka-luka termasuk polisi dalam peristiwa yang dikenal dengan istilah bom Sarinah atau bom Thamrin.

Dikutip dari berbagai sumber, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tujuh orang terlibat.

Pimpinan ISIS Indonesia Aman Abdurahman kemudian divonis hukuman mati atas serangan tersebut.

Aman Abdurahman yang juga pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), organisasi teroris berafiliasi ke ISIS, disebut-sebut merancang serangan bom itu di balik penjara.

Bom pertama meledak di depan gerai Starbucks Sarinah pukul 10.40 WIB. Disusul tiga ledakan berikutnya di pos polisi persimpangan Sarinah.

Kemudian dua ledakan lainnya terjadi di dalam gerai Starbucks.

Baca Juga: 4 Manfaat Bawang Putih bagi Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Risiko Kanker Paru-paru

Setelah ledakan tersebut, polisi menyergap beberapa pelaku serangan yang diwarnai baku tembak.

Polisi menembak mati tiga pelaku, dan dua lagi ditangkap. Sementara pelaku-pelaku lainnya tewas dalam bom bunuh diri.

Akibat terjadinya serangan teror itu, Starbucks menutup seluruh gerainya yang berada di Jakarta.

Selain itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika sempat anjlok akibat peristiwa ini.

Pengamanan kawasan vital di seluruh Jakarta ditingkatkan setelah peristiwa ini, seperti Gedung DPR/MPR dan gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.

Pengamanan di provinsi lain di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali, turut ditingkatkan.

Baca Juga: Ini Dia 10 Fakta Menarik Kim Dong Hee, Aktor Itaewon Class yang Terkena Kasus Bullying

Jemaah Islamiyah
Meski begitu, pelaku serangan di Sarinah juga disebut-sebut sebagai anggota Jemaah Islamiyah.

Jemaah Islamiyah merupakan organisasi terorisme yang bertujuan menyatukan Indonesia, Malaysia, dan wilayah selatan Filipina ke dalam sebuah negara Islam.

Sejak kasus Bom Bali I pada tahun 2002, Indonesia mulai melangkah lebih maju untuk memberantas aksi terorisme Indonesia.

Menteri Pertahanan saat itu, Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah sejak satu atau dua bulan sebelum kejadian sudah menemukan informasi mengenai potensi serangan teror di kawasan Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Kawasan tersebut berdekatan dengan lokasi ledakan bom Sarinah di persimpangan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.

Ryamizard mengatakan, Badan Intelijen Negara juga sudah memberikan laporan soal potensi serangan tersebut. Ia mengakui pelaku penyerangan memanfaatkan kelemahan aparat.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler