Idul Adha: Keutamaan, Hukum, Syarat, dan Hikmah Ibadah Kurban

24 Juni 2022, 05:30 WIB
Idul Adha: Keutamaan, Hukum, Syarat, dan Hikmah Ibadah Kurban /Instagram/@ditjen_pkh

GALAMEDIA - Hari Raya Idul Adha dirayakan pada setiap 10 Dzulhijjah. Tahun ini, Hari Raya Idul Adha diperkirakan dilaksanakan pada 9 Juli 2022. Idul Adha ditandai dengan puncak ibadah Haji di Mekah, Arab Saudi.

Hari besar dalam Islam ini berdasarkan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Ismail. Hal ini ada dalam Al quran, Surat As Saffat ayat 102 yang artinya:

"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."

Baca Juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni 2022, Apa Dampaknya bagi Bumi?

Kemudian, Allah SWT mengganti anak Nabi Ibrahim dengan seekor domba untuk disembelih. Hal ini ada dalam Alquran surat As Saffat ayat 107, yang artinya "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar".

Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.” (Al-Kautsar: 1 — 3).

Lalu apa saja keutamaan dari ibadah qurban?

Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan kurban.

Baca Juga: Ribuan Honorer Tenaga Kesehatan Geruduk Kantor DPRD Garut Sampaikan Sejumlah Tuntutan

Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) kurban itu.” (HR Tirmidzi).

Hukum Berkurban
Ibadah kurban hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Bagi orang yang mampu melakukannya lalu ia meninggalkan hal itu, maka ia dihukumi makruh.

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berqurban dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-hitaman dan bertanduk.

Beliau sendiri yang menyembelih kurban tersebut, dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).

Baca Juga: Widyawati: Saat Dirawat Intensif, Mendiang Rima Melati Sempat Cuci Darah Rutin

Dari Ummu Salamah ra, Nabi saw bersabda, “Dan jika kalian telah melihat hilal (tanggal) masuknya Dzul Hijjah, dan salah seorang di antara kamu ingin berqurban, maka hendaklah ia membiarkan rambut dan kukunya.” HR Muslim

Hikmah Kurban

Ibadah kurban disyariatkan Allah untuk mengenang Sejarah Idul Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw, “Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.”

Syarat-syarat Kurban

Binatang yang boleh untuk kurban adalah unta, sapi (kerbau) dan kambing. Untuk selain yang tiga jenis ini tidak diperbolehkan. Allah SWT berfirman, “Supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka.” (Al-Hajj: 34).

Baca Juga: Temui Surya Paloh, AHY Ngaku Visi Misi Demokrat dan Nasdem Miliki Kesamaan

Dan dianggap memadai berkurban dengan domba yang berumur setengah tahun, kambing jawa yang berumur satu tahun, sapi yang berumur dua tahun, dan unta yang berumur lima tahun, baik itu jantan atau betina. Hal ini sesuai dengan hadis-hadis di bawah ini:

Dari Abu Hurairah ra berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Binatang kurban yang paling bagus adalah kambing yang jadza’ (powel/berumur satu tahun).” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah atau 70 hari setelah Hari Raya Idul Fitri, juga menjadi hari-hari terbaik untuk melakukan banyak ibadah.

Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada hari-hari yang pada waktu itu amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi 10 hari pertama (bulan Dzulhijjah).***

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler