5 Kesalahan Terbesar Orang Tua ketika Mengajari Anak Disiplin, Nomor 4 Si Kecil Bisa Kehilangan Jati Diri

15 Januari 2023, 15:50 WIB
Illustrasi orang tua dan anak, perhatikan 5 kesalahan buruk orang tua dalam mendisiplinkan anak /Pexels Emma Bauso/

GALAMEDIANEWS - Ketika menanamkan disiplin pada anak, orang tua sering memarahi atau bersikap tidak anak pada si kecil. 

Bahkan seringkali, orang tua tidak dapat membedakan antara disiplin dan hukuman. Padahal dua hal tersebut sangatlah berbeda. 

Mom Carrie B. mengatakan, disiplin adalah cara untuk mengajari anak-anak pengendalian diri dan batasan. Sementara hukuman hanya berfokus pada apa yang salah dan memaksa orang tua untuk mencari cara untuk menghukum perilaku alih-alih mengubahnya.

Baca Juga: Preman Pensiun 8 Kapan Tayang? Simak Profil 7 Bidadari Cantik Sinetron Garapan Aris Nugraha Ini

Jika kondisi ini terus-terusan terjadi, ini dapat berakibat buruk bagi tumbuh kembang anak. Ia akan merasa tidak aman, merasa tidak berharga dan asing dengan orang tua. 

Itu adalah salah satu dari sekian banyak bentuk disiplin yang keliru. Dikutip Galamedia News dari Your Tango, berikut ini 5 kesalahan terbesar orang tua ketika mengajari anak untuk disiplin. 

1. Mendisiplinkan Perilaku ‘Normal’ Anak

Sebagai orang tua yang baik, Anda harus memahami bahwa ada perilaku ‘normal’ anak yang berbeda dengan orang dewasa. 

Misalnya, pada usia 4-5 tahun anak sudah mulai menunjukkan kemandirian. Mungkin dia akan lebih sering mengucapkan ‘tidak’, ‘jangan’. atau ‘biar aku saja’ ketika menghadapi suatu hal. 

Teknik mendisiplinkan anak yang paling bagus adalah metode time out. Metode ini memungkinkan anak untuk menenangkan diri dan melepaskan diri kemarahan. 

Namun, metode time out tidak tepat untuk anak usia 2-3 tahun. Dr Jiemi Ardian dalam video YouTubenya mengatakan, cara kerja otak anak berbeda dengan orang dewasa. 

“Otak anak berkembang dari lapis ke lapis layer. Lapisan pertama yang akan tumbuh adalah lapisan yang paling primitif yaitu sebutan kerennya otak reptil. Di sini adalah tempat seseorang mengamati adanya ancaman di sekitar tempat dia belajar merasa aman tempat untuk bereaksi fight,” kata dr Jiemi Ardian. 

Si kecil yang berusia 2-3 tahun merupakan fase ‘Gold Age’ atau umur emas dimana mereka cenderung penasaran dengan apapun yang mereka lihat dan rasakan. 

Tidak jarang, anak hyperaktif, bersikap nakal dan membuat ulah adalah bagian dari perkembangan anak. Hanya saja, kenalakan ini masih bisa Anda kendalikan. 

Baca Juga: Hati-hati! 9 Dosa Orang Tua Terhadap Anak Tanpa Disadari, No 7 Banyak Dilakukan

Jangan sampai alih-alih mengajarkan disiplin, Anda justru membuat rasa takut dan tidak aman pada anak. 

2. Membentak Anak

Cara ini tidak membantu anak menjadi lebih disiplin. Membentak si kecil justru berdampak cukup serius bagi psikologis anak. 

Sikap orang tua yang demikian, justru membuat anak diselimuti rasa takut dan sakit di dalam hatinya. Alih-alih mengajarkan disiplin, anak tidak akan mengerti pesan atau maksud apa yang orang tua sampaikan. 

Banyak penelitian menunjukkan, tindakan ini dapat berisiko anak mengalami gangguan perilaku dan depresi akibat trauma di masa kecil.  

3. Orang Tua Tidak Konsisten dalam Mengajari Anak

Berikan anak arahan yang jelas, sederhana dan realistis akan tingkah laku yang orang tua harapkan untuk dilakukannya. 

Jangan terkesan plin-plan terhadap aturan yang orang tua ciptakan sendiri. 

Misalnya: Anda menyuruh anak untuk menyapu rumah setiap hari. Beri konsekuensi jika anak tidak melakukannya. Misalnya : larangan bermain game setiap akhir pekan. 

4. Orang Tua Tidak Bisa Membedakan Disiplin dan Hukuman

Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, orang tua harus menyadari perbedaan hukuman dan disiplin. 

Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri karena dibayangi ketakutan, dan dampaknya berlangsung hingga dewasa. Ia menjadi tidak percaya diri dan sulit mengambil keputusan sendiri.

Akibatnya anak kehilangan jati diri dan sulit bergaul dengan orang lain.

Baca Juga: Link Live Streaming GRATIS Final Petronas Malaysia Open 2023, Fajar/Rian Vs Liang/Wang Pembunuh Unggulan

5. Tidak Mendisiplinkan Anak Secara Halus

Anak-anak belajar lebih cepat dari sekedar diberitahu. Jika orang tua inign si kecil menjadi disiplin, disiplinkan dulu orangtuanya. Berteriak, membentak, berkata negatif, hingga memberikan hukuman kekerasan fisik pada si kecil tidak menunjukan bahwa orang tua benar. 

Disiplin bukan berarti menuruti setiap perkataan Anda, sebaliknya disiplin merupakan cara orang tua mengendalikan diri anak secara baik dan benar. Sementara memaksa anak untuk mengikuti keinginan orang tua adalah cara yang salah dalam mendisiplinkan anak. 

Itulah 5 kesalahan terbesar orang tua saat mendisiplinkan si kecil.***

Editor: Imam Ahmad Fauzan

Sumber: Your Tango

Tags

Terkini

Terpopuler