7 Tradisi Unik Menyambut Bulan Puasa Ramadhan di Indonesia, Diantaranya Tradisi Munggahan

18 Maret 2023, 20:20 WIB
Botram. 7 tradisi unik menyambut bulan puasa Ramadhan di Indonesia /Pikiran Rakyat/Hilmi Abdul Halim/

GALAMEDIANEWS - Bulan Ramadhan 1443 Hijriyah tinggal menghitung hari. Umat muslim di seluruh dunia menyambut kedatangan bulan Suci Ramadhan dengan penuh suka cita baik anak-anak, orang dewasa hingga orang tua.

Indonesia Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, ada beragam tradisi unik untuk menyambut datangnya awal bulan puasa Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk tradisi munggahan di Jawa Barat.

Mulai dari tradisi membersihkan diri, memakan hidangan khusus, hingga berziarah dengan membaca doa untuk orang tua, sanak saudara, serta leluhur yang sudah meninggal

Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan

1. Nyorog, Betawi

Tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan orang Betawi yang disebut dengan Nyorog. Dilakukan dengan membagikan bingkisan kepada saudara-saudara sebelum memasuki bulan puasa dan Idul Fitri.

Tradisi ini biasanya dilakukan orang yang lebih muda ke orang tua, tujuannya meminta doa kelancaran ibadah puasa.

Baca Juga: 3 Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan 2023 yang Perlu Dilakukan untuk Meningkatkan Ibadah

Dahulu, bingkisan yang dibagikan ketika melakukan Nyorog diletakkan di dalam rantang yang terbuat dari anyaman daun pandan. Namun, seiring perkembangan zaman, kini masyarakat betawi menggunakan rantang besi atau kotak makan untuk membagikan bingkisan Nyorog, di antaranya adalah sayur gabus pucung, ikan bandeng, dan olahan daging kerbau.

2. Malamang, Minangkabau Sumatera Barat 

Malamang ini merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat.

Setiap acara keagamaan termasuk menjelang bulan puasa mereka akan beramai-ramai membuat lamang atau lemang, makanan terbuat dari ketan.

3. Padusan, Jawa Tengah dan Yogyakarta

Tradisi menyambut bulan Ramadhan yang pertama adalah Padusan. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Padusan merupakan tradisi menyucikan diri yang disimbolkan dengan cara berendam atau mandi di sumber mata air.

Kata padusan sendiri berasal dari kata adus yang berarti mandi. Tujuannya adalah menyucikan diri, membersihkan jiwa, dan raga, sehingga saat Ramadhan datang umat muslim dapat menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir maupun batin. Padusan biasanya dilakukan satu hari jelang Bulan Ramadhan. Di Bulan Ramadhan, umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

4. Pelon Unggahan, Banyumas Jawa Tengah 

Seperti kebanyakan muslim lainnya, jelang Ramadhan melakukan tradisi ziarah kubur.

Hal ini pun dilakukan masyarakat Banyumas, Jawa Tengah yang disebut pelon unggahan. Namun berbeda dari ziarah umumnya, pelon unggahan diawali ziara kubur ke makam Bonekeling.

Saat berziarah mereka juga diharuskan tidak menggunakan alas kaki sembari membawa makanan khas Banyumas. Setelah itu, warga akan melakukan acara makan bersama guna bersilaturahmi

5. Meugang, Aceh 

Berpindah ke daerah ujung barat di Indonesia, tradisi menyambut bulan Ramadhan disebut Meugang. Secara spesifik, meugang tradisi makan daging yang dilakukan warga Aceh. Dalam tradisi ini, warga kaya yang memberi daging sapi untuk fakir miskin.

Asal usul tradisi ini berawal sejak masa Sultan Iskandar Muda di abad ke 16. Baik dilakukan menjelang bulan Ramadhan maupun menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

6. Mengibung, Bali

Tradisi mengibung biasanya dilakukan mayoritas masyarakat muslim di Bali menjelang puasa Ramadhan.

Hampir sama seperti munggahan, acara ini dimeriahkan dengan acara makan bersama. Berbedanya, jamuan makan satu porsi nasi dan lauk pauknya dimakan oleh sekitar empat sampai tujuh orang.

Baca Juga: Ziarah Kubur Jelang Ramadhan 2023, Begini Adab, Doa dan Tata Cara Menurut Syariat Islam

7. Munggahan, Jawa Barat

Tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Barat ini berasal dari bahasa Sunda, yang berarti “sampai ke”.

Oleh karena itu, Munggahan kerap dilakukan pada akhir bulan Sya'ban atau beberapa hari sebelum memasuki bulan Ramadhan. Tradisi yang sudah ada sejak masuknya ajaran Islam di tanah Sunda tersebut dilaksanakan dengan botram atau makan bersama. Selain itu saling meminta maaf, bersilaturahmi ke rumah keluarga serta kerabat, dan melakukan bebersih di tempat ibadah serta makam keluarga.

Munggahan dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah. Serta untuk upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Itulah 7 tradisi unik menyambut bulan Ramadhan di Indonesia, salah satunya munggahan.***

Editor: Tatang Rasyid

Tags

Terkini

Terpopuler