Ini Lima Anak Iblis dan Tugasnya Dalam Menjerumuskan Manusia ke Neraka

20 Agustus 2020, 07:35 WIB
Ilustrasi Iblis. /Freepic/

GALAMEDIA - Ketika Allah SWT memerintahkan para malaikat dan iblis untuk bersujud serta memberikan penghormatan kepada Nabi Adam, hanya iblis yang menolaknya. Iblis beranggapan dirinya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pada Nabi Adam karena diciptakan dari api.

Sikap iblis membuat Allah SWT murka dan mengusirnya dari surga. Namun iblis memohon kepada Allah supaya diizinkan menggoda Nabi Adam dan keturunannya kelak. Allah mengabulkan keinginan itu, sehingga bagi mereka yang tergoda akan menemani iblis sebagai penghuni neraka kelak.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid 19, Potensi Kenakalan Anak Meningkat

Allah memberikan waktu kepada iblis untuk menggoda umat manusia hingga hari kiamat.

Untuk menggoda manusia, ternyata bukan hanya iblis yang melakukannya. Anak-anak iblis pun melakukannya bahkan mempunyai tugas masing-masing.

Di dalam kitab Akam al-Marjan fi Ahkam al-Jan, imam Asy-Syibli mengemukakan salah satu riwayat dari Mujahid dimana iblis memiliki lima anak.

Baca Juga: Gunakan Karung Pasir, Situs Warisan Dunia Berusia 1.200 Tahun Dilindungi dari Terjangan Banjir

Kelima anak iblis itu, yaitu Tsabar, Al-A’war, Miswath, Dasim, dan Zalanbur. Berikut tugas kelima anak iblis tersebut.

1. Tsabar. Anak pertama ini bertugas menyertai manusia pada saat ditimpa musibah, agar ia meronta, berteriak, memukul pipi dan wajah, menolak dan tidak rela menerima ketetapan Tuhan, bahkan mempermasalahkannya.

2. Al-A’war, bertugas memperdaya manusia dan menjerumuskannya dalam kedurhakaan seksual.

3. Miswath, bertugas menyebarluaskan kebohongan dan isu-isu negatif.

Baca Juga: Biar Hidupnya Berkah dan Jauh dari Godaan, Sudah Masuk Tahun Baru Islam Jangan Lupa Baca Doa Ini

4. Dasim, bertugas memecah belah dan menimbulkan kesalahpahaman, khususnya antara suami istri.

5. Zalanbur, bertugas di pasar untuk mendorong penipuan, kebohongan, dan segala bentuk kejahatan ekonomi.

Penjelasan imam Asy-Syibli tersebut juga, seperti dilansirkan bincangsyariah.com, pernah dikutip dan dijelaskan oleh Prof. Quraish Shihab di dalam bukunya Yang Jenaka dari Quraih Shihab halaman 79-80.

Baca Juga: Apa yang Terjadi di Tanggal 10 Muharram?

Ada kisah menarik dari beliau ketika menulis tentang anak iblis tersebut. Beliau mengatakan di dalam footnotenya bahwa ketika menulis hal itu – pada hari Selasa, 13 Maret 2007, pukul 11.20, di kantornya, Pusat Studi Al-Qur’an, Ciputat, tiba-tiba beliau mendengar ucapan ta’awwudz (A’udzubillahi minasy syaithanirrajim) dan Basmalah (bismillahirrahmanirrahim) dengan sangat lantang.

Menurut pengakuan beliau, beliau tidak sedang dalam keadaan berilusi atau komputer milik beliau juga tidak sedang ada gangguan.

Beliau hanya bisa berpositif thingking bahwa kejadian itu adalah sebagai pengingat perlunya ber ta’awwudz memohon pertolongan Allah swt. dari gangguan setan.

Wa Allahu A’lam bis Shawab.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler