Ini Dia Penjelasan Islam, Iman, dan Ihsan Sebagai Perwujudan dari Agama

29 Agustus 2020, 09:34 WIB
Ilustrasi /

GALAMEDIA - Dalam buku "@fileCaknur: Banyak Jalan Menuju Tuhan" disebutkan, Islam menghasilakan salam (damai) dan salamah (keselematan).

Maka, iman menghasilkan amn (rasa aman), amanah (kualitas dapat dipercaya, mempunyai kredibilitas). Tapi menurut ajaran agama, itu semua dapat terwujud jika iman tidak tercampur dengan kejahatan dan kezaliman.

Dalam laman mulism.or.id, Rasul suatu hari pernah didatangi malaikat Jibril dalam wujud seorang lelaki yang tidak dikenali jatidirinya oleh para sahabat yang ada pada saat itu.

Dia menanyakan kepada beliau tentang Islam, Iman dan Ihsan. Setelah beliau menjawab berbagai pertanyaan Jibril dan dia pun telah meninggalkan mereka. Pada suatu kesempatan Rasul bertanya kepada sahabat Umar bin Khoththob.

Baca Juga: Bemarkah Ibadah Sepertiga Malam Jalan Terkabulnya Do’a? Ini Penjelasannya

“Wahai Umar, tahukah kamu siapakah orang yang bertanya itu ?” Maka Umar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih tahu”. Nabi pun bersabda, “Sesungguhnya dia itu adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.” (HR. Muslim).

Syaikh Ibnu Utsaimin Rohimahullah mengatakan: Di dalam (penggalan) hadits ini terdapat dalil bahwasanya Iman, Islam dan Ihsan semuanya diberi nama ad din/agama. Jadi agama Islam yang kita anut ini mencakup 3 tingkatan; Islam, Iman dan Ihsan.

Tingkatan Islam
Di dalam hadits tersebut, ketika Rasulullah ditanya tentang Islam beliau menjawab, “Islam itu engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang haq) selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah jika engkau mampu untuk menempuh perjalanan ke sana”.

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan: Di antara faedah yang bisa dipetik dari hadits ini ialah bahwa Islam itu terdiri dari 5 rukun amalan-amalan lahiriyah yang meliputi syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji.

Baca Juga: Renungan Pagi, Mau Mendapat Pahala Seperti Haji yang Mabrur, Lakukan Hal Ini

Tingkatan Iman
Selanjutnya Nabi ditanya mengenai iman. Beliau bersabda, “Iman itu ialah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman terhadap qadha dan qadar, yang baik maupun yang buruk”.

Jadi Iman yang dimaksud disini mencakup perkara-perkara batiniyah yang ada di dalam hati. Syaikh Ibnu ‘Utsaimin mengatakan:

Diantara faedah yang bisa dipetik dari hadits ini adalah pembedaan antara Islam dan iman, ini terjadi apabila kedua-duanya disebutkan secara bersama-sama, maka ketika itu Islam ditafsirkan dengan amalan-amalan anggota badan sedangkan iman ditafsirkan dengan amalan-amalan hati, akan tetapi bila sebutkan secara mutlak salah satunya (islam saja atau iman saja) maka sudah mencakup yang lainnya.

Baca Juga: Sukses Gelar Ibadah Haji, Arab Saudi Tengah Mempersiapkan Ibadah Umrah

Tingkatan Ihsan
Nabi juga ditanya oleh Jibril tentang ihsan. Nabi bersabda, “Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka apabila kamu tidak bisa (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu”.

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan: Diantara faedah yang bisa dipetik dari hadits ini adalah penjelasan tentang ihsan yaitu seorang manusia menyembah Rabbnya dengan ibadah yang dipenuhi rasa harap dan keinginan, seolah-olah dia melihat-Nya. Jadi tingkatan ihsan ini mencakup perkara lahir maupun batin. Wallohualam.***

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler