CATAT! Ini Bahaya Makanan Bersantan Jika Berulang Kali Dipanaskan

8 April 2024, 12:30 WIB
Ilustrasi opor makanan bersantan untuk lebaran. / @resepoporayamku./

GALAMEDIANEWS - Momentum lebaran di Indonesia biasanya tak bisa dilepaskan dari hadirnya makanan-makanan bersantan.

Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait makanan bersantan ini. Bahkan, dokter spesialis ilmu gizi klinik memberikan catatan khusus.

dr. Fitri Tyas Windrarti menyampaikan, makanan yang bersantan sebaiknya tidak dipanaskan secara berulang karena kandungan gizinya bisa berubah dan dapat menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi.

Baca Juga: MK Kabulkan Gugatan Sengketa Hasil Pemilu 2024, Benarkah? Cek Fakta

Baca Juga: LAKA MAUT Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Tewaskan 9 Orang di Masa Mudik Lebaran, Contraflow Ditutup Sementara

"Kalau makanan bersantan dipanaskan berulang kali, maka lemak di dalamnya akan jadi trans-fat (lemak trans), yang tidak baik untuk kesehatan kita," tuturnya, dalam sebuah webinar, baru-baru ini.

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia, lemak trans atau asam lemak trans adalah asam lemak tak jenuh yang dapat menyumbat arteri, meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian.

Fitri menjelaskan, makanan bersantan seperti opor, rendang dan gulai daging yang dipanaskan secara berulang kadar lemak jahatnya akan meningkat sehingga dapat menimbulkan risiko serangan penyakit jika dikonsumsi.

Baca Juga: Meski Kalah Atas Heidenheim, Bayern Munchen Tak Berencana Pecat Thomas Tuchel Sebelum Laga Melawan Arsenal

Menurut dia, pemanasan makanan secara berulang juga membuat tekstur makanan rusak dan berpotensi menjadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan diare.

Fitri menyarankan para ibu selama Lebaran memasak makanan sesuai kebutuhan keluarga sehingga bisa sekali habis.

"Memang lebih repot, tapi lebih baik kalau mau jaga kesehatan kita masak dalam porsi sekali habis saja, karena makanan bersantan tidak disarankan dipanaskan berulang. Jadi kita harus kira-kira satu kali makan berapa porsi, sehingga besok masak yang baru," jelasnya, dikutip dari Antara.

Lulusan Universitas Hassanudin yang kini bekerja di Rumah Sakit Permata Bekasi itu menekankan pentingnya menyiapkan makanan sehat dengan gizi seimbang bagi keluarga pada perayaan Idul Fitri.

Baca Juga: 7 Titik Lokasi Sholat Idul Fitri 1445 H/2024 di Kota Madiun Lengkap dengan Daftar Imam dan Khatib

Baca Juga: Saat Libur Lebaran di Bandung! 7 Rekomendasi Tempat Wisata Hits, Instagramable dengan View Bagus

Menurut dia, lebih baik mengurangi penggunaan minyak dengan merebus atau memanggang bahan makanan serta mengurangi garam dalam masakan demi kesehatan.

Dia juga mengingatkan perlunya memperhatikan batasan konsumsi bagi anggota keluarga lanjut usia, anak-anak, dan anggota keluarga yang sakit dalam menyiapkan hidangan Lebaran bagi keluarga.

"Ada lansia atau orang sakit yang mau makan tapi tidak bisa. Jadi, kalau bisa kita dapat memberikan pilihan (makanan) yang lebih sehat. Persiapkan alternatif hidangan yang lebih sehat," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler