Bakal Ditabrak Asteroid Setara 10 Bom Nuklir, Bumi Diprediksi Bakal Kiamat Tahun 2046, Benarkah?

14 April 2024, 19:25 WIB
Bumi diprediksi kiamat tahun 2046 /freepik/stockgiu/

GALAMEDIANEWS – Kiamat bakal menabrak bumi pada 14 Februari 2046, benarkah demikian? Jadi manusia juga akan punah nantinya.

Asteroid telah menabrak bumi pada 66 juta tahun lalu yang menjadi penyebab punahnya dinosaurus. Asteroid yang diberi nama 2023 DW itu memiliki 50 diameter dan menjadi obyek nomor satu dalam “Risk List” NASA yang memiliki kemungkinan akan menabrak bumi.

66 juta tahun yang lalu saat periode Cretaceous asteroid yang menghantam bumi diperkirakan memiliki lebar sekitar 10 km, yang membuat bumi mengalami kepunahan massal dan bebas membentuk kawah selebar 180 km di Semenanjung Yucatan, Meksiko.

2023DW dideteksi pada 26 Februari dan memiliki probabilitas satu dari 625 akan menabrak bumi di 14 Februari 2046 dan telah masuk level 1 pada Torino Impact Hazard Scale, metrik untuk mengkategorikan risiko yang terjadi dari objek yang bertabrakan dengan bumi. 2023 DW menjadi satunya yang berada pada level 1, sedangkan asteroid lainnya berada pada level 0.

Baca Juga: Check Fakta! Benarkah Bumi Bakal Disedot oleh Lubang Hitam, Apakah Manusia Bakal Punah?

Level 1 ini berarti peluang asteroid menabrak bumi sangat kecil dan tidak harus menjadi kekhawatiran. Torino Impact Hazard Scale memiliki level 1 -10, diperlukan asteroid level 3 untuk dapat memiliki 1% peluang sebabkan kerusakan pada bumi. Asteroid baru juga akan sebabkan bencana jika berada pada level 10.

Asteroid dengan level 8 akan sebabkan kerusakan lahan sehingga memicu tsunami yang terjadi sekitar 50 – 1000 tahun sekali. Kemudian level 9 terjadi antara 1000 tahun sampai 100.000 tahun sekali,dan level 10 di atas 100.000 tahun sekali.

Dampak sangat serius dirasakan pada level 9 yang bisa merusak daratan regional dan memicu tsunami besar, sementara level 10 bisa mengancam peradaban manusia.

Asteroid yang disebut sebagai ‘Pembunuh Planet’ bakal berpotensi menghantam bumi pada setiap 600.000 – 700.000 tahun sekali. Hanya saja kalkulasi dari Ilmuwan Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa kemunculan asteroid kemungkinan jauh lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: NASA Berikan Konfirmasi Bulan Juli Menjadi Bulan Terpanas di Tahun 2023

Penelitian oleh James Garvin, Kepala Ilmuwan Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, telah menunjukkan bahwa benturan dengan asteroid berukuran lebih dari 800 meter lebarnya bisa 3 kali lebih sering dari sebelumnya diperkirakan.

Bahkan bisa sebabkan kehancuran massal di tingkat lokal, asteroid sebesar itu akan mengirim sebagian atmosfer bumi ke luar angkasa. Menganalisis data dari beberapa satelit pengamat bumi untuk memeriksa 4 kawah tumbukan, mengidentifikasi kulit yang lebih besar di sekitar lokasi.

Garvin menemukan bahwa ada setidaknya 4 asteroid yang cukup kuat untuk mengiris atmosfer telah menghantam dalam jutaan tahun terakhir. Garvin menyarankan agar para ilmuwan sebelumnya telah salah membaca temuan dan benturan asteroid sebelumnya bisa saja sebabkan kepunahan massal yang mungkin saja 10 kali lipat lebih kuat dari bom nuklir Hiroshima.

Studi ini menggunakan citra resolusi tinggi baru dari 4 kawah dimana tim dapat memetakan dalam 3D. situs yang diamati termasuk Pantasma di Nikaragua, Bosumtwi di Ghana, Iturralde di Bolivia dan Zaman Shin di Kazakhstan.

"Kami saat ini telah memusatkan perhatian pada empat kawah tubrukan kompleks yang merentang ~1,0 Ma satu juta masa lalu dari sejarah Bumi, sebagian besar di wilayah tropis, dengan karakteristik batuan target yang berbeda,” ujar Garvin dikutip dari Sciencealert.com pada Minggu, 14 Februari 2024.

Dikutip dari Sciencealert.com pada Minggu. 14 April 2024. Analisis awal Pastama telah mencatat kawah selebar 9 mil (14 km) yang ditinggalkan oleh asteroid yang lebih dari 800.000 tahun yang lalu.

Penelitian baru, bagaimanapun menunjukkan bahwa kawah sebenarnya memiliki lebar 21 mil (33 km) dan dampaknya setara dengan 727.000 megaton cukup banget untuk menerbangkan sebagian atmosfer bumi dan mendistribusikan kaca tumbukan secara global. 

Dampak asteroid itu mencapai sekitar 660.000 megaton saat sampai ke bumi, begitu dahsyat. Kawah Bosumtwi misalnya memiliki tepi luar dengan panjang 36,8 km dengan cincin puncak bagian dalam dengan rongga yang dalam sepanjang 6 mil.

"Fitur tubrukan Zaman Shin yang mungkin lebih aneh di Kazakhstan mengungkapkan lingkaran luar yang juga diduga berada pada jarak 18 mil (28 km)" - setelah penelitian awal mengatakan lingkaran luar hanya tujuh mil (11 km), ujar peneliti.

Di lokasi terakhir, Iturralde, data baru telah menunjukan dampak yang mana 3 kali lebih panjang dari perkiraan semula, kawah membentang lebih dari 18 mil (28,9 km) dengan 6 mil (9,6 km) yang diperkirakan sebelumnya.

"Itu akan sangat menakutkan karena itu berarti kita benar-benar juga tidak mengerti apa yang sedang terjadi dan bahwa ada banyak batu luar angkasa yang mungkin datang dan membuat kekacauan juga,” kata peneliti.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Sciencealert.com

Tags

Terkini

Terpopuler