Waspada, Bahaya Bahan Kimia yang Terdapat di Makanan Laut

26 April 2024, 11:35 WIB
Ilustrasi/hidangan ikanlaut/ANTARA/Sizuka/ /

GALAMEDIANEWS – Makanan laut memang menggugah selera dan membawa kenikmatan tersendiri ketika disantap bersama-sama.

Dibalik beraneka ragam makanan laut dengan rasanya yang enak ini, perlu adanya kehati-hatian dalam memilih makanan laut yang akan dikonsumsi.

Baca Juga: Perasaan Campur Aduk Shin Tae Yong Usai Indonesia U23 Singkirkan Korea Selatan U23 di Piala Asia U23

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa mengonsumsi spesies laut tertentu secara teratur dapat meningkatkan risiko paparan zat perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl (PFAS), yang biasa disebut sebagai “bahan kimia selamanya”.

Dilansir dalam laman Health, Jumat (26/4/2024), penelitian yang dilakukan pada penduduk Portsmouth, New Hampshire menemukan keberadaan PFAS dalam berbagai produk, dengan konsentrasi tertinggi pada udang dan lobster.

PFAS adalah bahan kimia produksi yang digunakan dalam segala hal mulai dari pakaian hingga insulasi kabel listrik. Bahan-bahan tersebut tidak terurai sepenuhnya sehingga berakhir di udara dan perairan, mencemari makanan dan minuman kita.

Sekelompok ilmuwan telah mengaitkan bahan kimia tersebut dengan beberapa dampak kesehatan manusia, termasuk gangguan pertumbuhan dan perkembangan, kerusakan hati, dan peningkatan risiko kanker tertentu.

Baca Juga: 7 Tempat Makan di Bekasi Sambil Wisata Kuliner, View Bagus, Udara Sejuk dan Instagramable

"Kami berharap hal ini dapat menarik perhatian pada fakta bahwa konsumsi makanan laut dapat menjadi jalur penting paparan PFAS bagi konsumen makanan laut yang tinggi,” ucap Profesor Riset di Departemen Ilmu Biologi di Dartmouth College, Celia Y. Chen.

Menurut penulis penelitian Megan Romano, mencatat bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang hubungan antara PFAS dan makanan laut, termasuk interaksi faktor-faktor yang menyebabkan akumulasi PFAS dalam jaringan hewan air.

Ahli-ahli ini memberikan saran untuk tidak perlu menghilangkan makanan laut sama sekali untuk menghindari paparan PFAS yang tidak aman. Sebaliknya, berhati-hatilah saat memilih mana yang akan dimakan.

Baca Juga: Kacang-kacangan Menjadi Makanan yang Direkomendasikan oleh Dokter

"Makanan laut merupakan sumber protein tanpa lemak dan asam lemak omega yang sangat baik, namun mungkin juga mengandung PFAS atau merkuri, jadi penting bagi kita untuk menjadi konsumen yang berhati-hati. Hal ini sangat penting bagi kelompok rentan, seperti orang hamil dan anak kecil," ungkap Romano lebih lanjut.

Pilihlah spesies yang menurut peneliti mengandung PFAS dalam jumlah lebih rendah, seperti nila. Ikan yang lebih kecil seperti nila atau sarden umumnya cenderung lebih rendah kontaminannya.

"Kuncinya adalah mengonsumsi makanan seimbang yang mencakup beragam makanan sehat dan sumber protein," kata Romano.

Memilih dalam makanan laut yang akan dikonsumsi merupakan langkah awal dan makan dengan porsi yang tidak berlebih adalah tindakan selanjutnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler