Wow! Vaksin Covid-19 Bisa Langsung Dimasukan ke Hidung dan Hanya Satu Kali Dosis, Tengah Dikembangkan Peneliti

- 26 Januari 2021, 15:51 WIB
Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 Sinovac untuk diberikan kepada tenaga kesehatan Puskesmas Ulee Kareng di Banda Aceh. /ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 Sinovac untuk diberikan kepada tenaga kesehatan Puskesmas Ulee Kareng di Banda Aceh. /ANTARA FOTO/Irwansyah Putra /

GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 sudah nyaris satu tahun. Meskipun sudah ada vaksin, tapi tetap protokol kesehatan harus dilaksanakan, karena vaksin tidak menjadi jaminan seseorang tidak tertular virus corona.

Di samping itu, sejumlah peneliti di belahan dunia terus melakukan pengembangan vaksin corona untuk mendapatkan hasil yang paling sempurna agar pandemi dapat teratasi segera.

Dikutip galamedia dari berbagai sumber, hal yang paling penting adalah pencegahan terhadap penyakit serta infeksi dari virus corona. Selain itu, akan ada berbagai macam varian vaksin selama pengembangan ini, termasuk juga vaksin yang diberikan melalui hidung.

Baca Juga: Tak Ingin Anak Berperilaku Menyimpang, Bangun Komunikasi yang Baik dengan Anak, Dengarkan juga Dia

Para ilmuwan sedang mengembangkan vaksin yang dapat menargetkan virus SARS-CoV-2 yang masuk ke tubuh dan cara penggunaannya melalui hidung serta hanya satu kali dosis.

Hal ini terbukti efektif pada percobaan yang dilakukan pada tikus guna mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus corona. Langkah selanjutnya uji coba akan dilakukan pada primata serta manusia untuk memastikan keamanan dan keefektifan guna mencegah infeksi dari Covid-19.

Memang vaksin corona ini tidak seperti pada umumnya karena dilakukan melalui hidung, area yang seringkali menjadi tempat awal infeksi menyebar. Dalam penelitian terbaru, disebutkan jika vaksin yang diberikan melalui hidung dapat menciptakan respons kekebalan yang kuat untuk seluruh tubuh.

Baca Juga: Yayasan Asal Oman akan Bangun 1.000 Masjid di Wilayah Jabar, Lahannya Disediakan Pemprov Jabar

Hal ini disebutkan sangat efektif untuk mencegah infeksi yang masih terus berlanjut di dalam tubuh. Untuk mengembangkan vaksin, para peneliti harus memasukkan protein yang disebut adenovirus.

Protein tersebut merupakan virus yang digunakan untuk menyerang sel, sehingga menyebabkan flu biasa. Namun, peneliti mengubah adenovirus tersebut sehingga tidak menimbulkan dampak yang fatal.

Hal ini dapat memungkinkan tubuh untuk meningkatkan pertahanan terhadap kekebalan terhadap virus corona agar dapat membentuk antibodi.

Sebelumnya memang ada vaksin yang pemberiannya melalui hidung, yaitu vaksin influenza yang disebut dengan FluMist. Vaksin ini menggunakan virus influenza hidup yang telah dilemahkan.

Baca Juga: Ini Contoh Naskah Khutbah Jumat dengan Tema Zaman Berubah, Tetaplah Istiqamah

Tetapi tidak dapat diberikan pada seseorang dengan masalah sistem imunitas.

Sebaliknya, vaksin corona terbaru yang masih dalam penelitian tidak menggunakan virus hidup yang mampu bereplikasi, sehingga terbilang lebih aman.

Penelitian terhadap vaksin yang dilakukan pada tikus ini telah masuk dalam tahap perbandingan dengan cara pemberiannya, melalui hidung, dan injeksi intramuskular.

Saat cara injeksi atau suntikan dilakukan, memang dapat memicu respon imun untuk mencegah terjadinya pneumonia, tetapi tidak mencegah infeksi pada hidung dan paru-paru. Memang mampu mengurangi dampak buruk COVID-19, tetapi tidak sepenuhnya mencegah infeksi dari virus tersebut.

Baca Juga: Awas! Long-Haul Covid-19, Gejala Jangka Panjang Setelah Pulih, 10 Persen Pasien Covid-19 Bergejala Ini

Sebaliknya, jalur vaksin corona yang dilakukan melalui hidung dapat mencegah infeksi pada saluran pernapasan atas dan bawah, hidung dan paru-paru, memperlihatkan jika seseorang yang mendapatkan vaksinasi tidak akan menyebarkan virus atau mengembangkan infeksi di tempat lain pada tubuh.

Maka dari itu, cara ini terbilang sangat menjanjikan untuk memutus rantai penyebaran virus corona yang menyebabkan pandemi.

Diharapkan penelitian terkait vaksin corona yang diberikan melalui hidung tidak ada halangan hingga tahap produksi. Hal ini mengingat efektivitas dan pencegahan yang lebih baik dibandingkan vaksin yang diberikan melalui suntikan. Penemuan ini juga penting untuk mengatasi penyebaran COVID-19 pada anak-anak. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x