Potensi Kerugian Capai Rp 60 Miliar Akibat Tempat Wisata Ditutup, Putri dan Asita Minta Berdialog

- 16 Juni 2021, 14:36 WIB
Pengunjung tengah menikmati suasana hutan pinus di cafe Warung Kopi Gunung  yang berada di Jalan Tangkuban Perahu, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu, 5 Juni 2021.
Pengunjung tengah menikmati suasana hutan pinus di cafe Warung Kopi Gunung yang berada di Jalan Tangkuban Perahu, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu, 5 Juni 2021. /MUDANESIA/Raden Bagja/



GALAMEDIA - Para pelaku pariwisata di Bandung Raya meminta pemerintah lebih bijak mengambil keputusan dalam menutup objek wisata di area Bandung Raya.

Hal tersebut disampaikan oleh ketua DPD PUTRI Jawa Barat, Heni Smith dan juga Ketua Asita Jawa Barat, Budijanto Ardiansjah.

Keduanya berharap, pemerintah melakukan kebijakan lebih hati-hati dalam menutup objek wisata.

Heni meminta pemerintah mempertimbangkan matang-matang sebelum melakukan penutupan objek wisata dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Satgas Citarum Harum Sektor 4 Majalaya Tegur Para Pekerja Pabrik yang Tak Bermasker

"Pemerintah harus melihat banyak aspek jangan hanya main tutup seperti selama ini dilakukan", kata Ketua DPD PUTRI Jabar sekaligus pemilik de Lodge tersebut.

Menurut Heni, di kawasan Bandung Raya tercatat lebih dari 100 objek wisata yang harus ditutup berdasarkan instruksi atau imbauan Gubernur Jawa Barat.

Dengan jumlah itu terdapat 20.000 lebih orang yang bergantung hidupnya kepada berjalannya objek wisata tersebut baik yang langsung ataupun tidak langsung.

Dalam penutupan objek wisata selama sepekan ini pihaknya memperkirakan kerugian yang diderita oleh pihak pengelola objek wisata sekitar Rp60 miliar.

Baca Juga: Bunga Citra Lestari Unggah Foto Saat Berjemur, Ringgo Agus Rahman: Standar Look Luar Biasa Penderita Covid-19

"Ini potensi yang hilang akibat ditutupnya objek wisata selama sepekan," katanya.

Heni mengimbau pemerintah mempertimbangkan pemberian kompensasi seperti misalnya relaksasi pajak,  kredit ke perbankan,  dan aspek lainnya yang bisa membantu Meringankan dampak penutupan.

"Anggota kami banyak yang mengusulkan hal-hal tersebut", ungkap Heni.

Terukur
Senada dengan itu Ketua Asita Jawa Barat Budijanto Ardiansjah mengatakan, sebaiknya pemerintah melakukan hal yang lebih terukur, jangan hanya menutup objek wisata yang selama ini dijadikan alasan penyebaran covid-19.

Baca Juga: Makin Pedas Makin Mantap, Ini 11 Pilihan Sambal Asli Indonesia

Padahal menurut Budi selama ini objek wisata juga sudah melakukan beberapa standar yang memenuhi protokol kesehatan seperti berwisata sehat dan juga  bersertifikat layak kunjung dari pihak terkait.

"Artinya pariwisata tidak asal buka dan menerima pengunjung," ujarnya.

Menurut Budi, penutupan objek wisata banyak yang terdampak seperti tour guide, travel biro, hotel dan juga orang-orang yang bergantung pada perjalanan wisata.

"Kami meminta pemerintah bercermin dari daerah lain yang tidak gampang menutup objek wisata saat dilakukan evaluasi tingginya penyebaran covid 19," tuturnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x