Peristiwa 30 Januari, Mahatma Gandhi Dibunuh dengan Tiga Kali Tembakan

- 29 Januari 2022, 21:58 WIB
Ilustrasi Mahatma Gandhi.
Ilustrasi Mahatma Gandhi. /PIXABAY/naeimasgary

GALAMEDIA - Tanggal 30 Januari merupakan hari yang kelam bagi masyarakat India. Di hari itu, tepatnya 30 Januari 1948, Mahatma Gandhi tewas dibunuh.

Pembunuhan terhadap Mohandas Karamchand Gandhi atau Mahatma Gandhi terjadi di New Delhi, India.

Gandhi dibunuh dari jarak dekat oleh Nathuram Godse. Tiga kali tembakan merenggut nyawa Gandhi.

Nathuram Godse merupakan seorang nasionalis Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia diduga terlalu memihak kepada Muslim.

Baca Juga: GOL! Persib Jebol Gawang Persikabo Lewat Kakang Rudianto Sang Debutan

Mahatma Gandhi merupakan seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India, seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India.

Ia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.

Pada masa kehidupan Gandhi, banyak negara yang merupakan koloni Britania Raya. Penduduk di koloni-koloni tersebut mendambakan kemerdekaan agar dapat memerintah negaranya sendiri.

Gelar Mahatma atau bahasa Sanskerta berarti "jiwa agung" diberikan kepadanya pada tahun 1914 di Afrika Selatan. Selain itu, di India ia juga dipanggil Bapu, dalam bahasa Gujarat merupakan panggilan istimewa untuk "ayah", "papa".

Sejak tahun 1934, telah ada lima upaya gagal untuk membunuh Gandhi di Rumah Birla (Gandhi Smriti).

Gandhi berada di luar di tangga sebuah bangunan di mana pertemuan doa itu akan terjadi.

Baca Juga: Pesan Menag Gus Yaqut untuk Umat Konghucu yang Merayakan Imlek

Dia dikelilingi oleh bagian dari keluarganya dan beberapa pengikutnya ketika tiga tembakan membunuhnya.

Menurut beberapa laporan, sementara kerumunan yang hadir masih syok, pembunuh Gandhi, Godse ditangkap oleh Herbert Reiner Jr, seorang wakil konsul berusia 32 tahun yang baru tiba di Kedutaan Besar Amerika Serikat di New Delhi.

Satyagraha
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah.

Saat remaja, ia pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid.

Gandhi llau memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.

Ketika kembali ke India, Gandhi membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris.

Baca Juga: Konflik Memanas, Perang Dunia 3 Bakal Meletus? AS-NATO Turun Tangan! Pentagon: Korban Perang akan Mengerikan

Hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.

Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri.

Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen.

Gandhi percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara.

Baca Juga: Omicron Bikin Kejutan! Epidemiolog UI Prediksi Menyebar di Masa Liburan Imlek: Masih Misterius!

Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini tidak disetujui Gandhi.

Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela.

Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa).***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah