Baca Juga: Bian dan Tari Semakin Dekat, Sinopsis Wedding Agreement Episode 4 yang Tayang Hari Ini
Kalau kita tanya mereka, orang-orang yang ber-korupsi, baik yang dekat dengan agama maupun yang tidak dekat dengan agama, “kalian puasa ngga sih di bulan Ramadhan? Tentu mereka akan mengatakan,”Iya, kami berpuasa!” Bahkan mungkin mereka marah ketika ditanya apakah mereka puasa atau enggak.
Jawabannya pasti, “Jelas kami puasa, emang kami bukan Muslim!” Tapi apakah puasa yang dia lakukan itu telah membuahkan ketakwaan? Kalau misalnya dia puasa atau sudah puasa, tapi masih korupsi berarti ada sesuatu yang keliru dalam puasanya.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam sebuah hadits Qudsi bahwanya Allah berfirman :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فإنهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Seluruh amalan bani Adam itu adalah milik dia kecuali puasa, adapun sesungguhnya puasa itu adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan pahala atas puasa tersebut.” (HR. Muslim)
Baca Juga: 20 Link Twibbon Jumat Agung Gartis untuk Merayakan Hari Raya Paskah 2022 di Media Sosial
Nabi menyampaikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjelaskan tentang sebuah keistimewaan yang dimiliki oleh ibadah puasa yang itu tidak dimiliki oleh ibadah yang lainnya.
Apa itu? Allah Subhanahu wa Ta’ala mengistimewakan puasa dengan mengatakan “puasa itu untukKu dan Akulah yang akan memberikan secara langsung pahala atas puasa itu.”
Kemudian yang jadi pertanyaan, apa sih perbedaannya antara puasa dengan ibadah-ibadah yang lainnya seperti shalat, puasa, zakat, haji dan seterusnya?