Khutbah Jumat Singkat Bulan Syawal: Memaknai Hakikat ‘Kembali Suci’

- 6 Mei 2022, 09:00 WIB
Khutbah Jumat Singkat Bulan Syawal tentang Memaknai Hakikat ‘Kembali Suci’
Khutbah Jumat Singkat Bulan Syawal tentang Memaknai Hakikat ‘Kembali Suci’ /Pixebay/Juan Sanchez/

Sedangkan “kembali suci” dari dosa-dosa kepada manusia tidak otomatis terjadi karena hal ini menyangkut hablum minannas. Semua persoalan yang terkait dengan sesama manusia harus diselesaikan sendiri antar sesama manusia.

Hal ini sudah menjadi tradisi masyarakat yang menjadikan hari raya idul fitri sebagai ajang silaturahmi dan maaf memaafkan diantara umat Islam yang di Indonesia dikenal dengan Halal bi halal. Tradisi ini tentu saja baik karena dapat memperbaiki hubungan antar sesama.

Jamaah jumat rokhimakumulloh

Setelah Idul Fitri membawa kita semua kembali pada kesucian sebagaimana telah diuraikan di atas. Lalu, bagaimanakah kita menyikapi hari-hari setelah kita kembali pada keadaan suci ini.

Jawabannya hanya satu yaitu meneruskan kebaikan yang sudah dicapai selama Ramadhan. Kalau hal ini bisa dipertahankan berarti ada peningkatan.

Peningkatan semacam itu sejalan dengan makna kata “Syawal” (شَوَّالُ) yang secara etimologis berasal dari kata “Syala” (شَالَ) yang berarti “irtafaá” (اِرْتَفَعَ) yang dalam bahasa Indonesia berarti “meningkatkan”.

Tentu saja mungkin kita tidak bisa melakukan persis sama dengan apa yang kita lakukan selama Ramadhan dalam rangka peningkatan amal karena berbagai alasan seperti kesibukan menjalankan tugas sehari-hari dan sebagainya.

Tetapi setidaknya ada ikhtiar kita untuk melestarikan ibadah-ibadah seperti itu, misalnya dengan menjauhi maksiat, berpuasa 6 hari di bulan Syawal dan sebagainya.

Jamaah jumat rokhimakumulloh

Ramadhan memang dimaksudkan sebagai bulan tarbiyah atau bulan pendidikan dimana umat Islam digembleng selama sebulan penuh agar menjadi orang-orang yang bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala.

Halaman:

Editor: Rizwan Suandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x