Wajib Tahu! Tidur Ternyata Bisa Membantu Proses Emosi

- 17 Mei 2022, 15:40 WIB
ilustrasi tidur. Wajib Tahu! Tidur Ternyata Bisa Membantu Proses Emosi.
ilustrasi tidur. Wajib Tahu! Tidur Ternyata Bisa Membantu Proses Emosi. /

GALAMEDIA - Para peneliti di Departemen Neurologi Universitas Bern dan Rumah Sakit Universitas Bern mengidentifikasi bagaimana otak mengatur emosi selama bermimpi saat tidur untuk mengkonsolidasikan penyimpanan emosi positif sambil meredam konsolidasi emosi negatif.

Studi ini mempelajari pentingnya tidur dalam kesehatan mental dan menawarkan cara untuk strategi terapi baru seperti dikutip dari jurnal Neuroscience pada Selasa.

Gerakan mata cepat saat tidur (REM atau paradoksikal) adalah keadaan tidur yang unik dan misterius di mana sebagian besar mimpi terjadi bersamaan dengan isi emosional yang intens. Namun, bagaimana dan mengapa emosi ini diaktifkan kembali belum diketahui dengan jelas.

Korteks prefrontal mengintegrasikan banyak emosi ini selama terjaga tetapi muncul secara paradoks diam selama tidur REM.

Baca Juga: Benarkah Dana Haji Dipakai Membangun IKN? Begini Kata Menag Gus Yaqut

“Tujuan kami adalah untuk memahami mekanisme yang mendasari dan fungsi dari fenomena yang begitu mengejutkan,” kata Prof. Antoine Adamantidis dari Departemen Penelitian Biomedis (DBMR) di Universitas Bern dan Departemen Neurologi di Inselspital, Rumah Sakit Universitas Bern.

Memproses emosi, khususnya membedakan antara bahaya dan keamanan, sangat penting untuk kelangsungan hidup hewan. Pada manusia, emosi negatif yang berlebihan, seperti reaksi ketakutan dan kecemasan, menyebabkan kondisi patologis seperti Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Di Eropa, sekitar 15 persen populasi dipengaruhi oleh kecemasan yang terus-menerus dan penyakit mental yang parah. Kelompok penelitian yang dipimpin oleh Antoine Adamantidis sekarang memberikan wawasan tentang bagaimana otak membantu memperkuat emosi positif dan melemahkan emosi negatif atau traumatis yang kuat selama tidur REM. Studi ini dipublikasikan di jurnal Science.

Mekanisme ganda
Para peneliti pertama-tama mengkondisikan tikus untuk mengenali rangsangan pendengaran yang terkait dengan keamanan dan lainnya yang terkait dengan bahaya (rangsangan permusuhan). Aktivitas neuron di otak tikus kemudian direkam selama siklus tidur-bangun.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x