Baca Juga: Pasar Merespons Positif Potensi Pemulihan Ekonomi, Rupiah Ikut Menguat
Dikutip dari laman resmi provinsi DKI Jakarta, Cobertaldo melakukan penelitian untuk membuat patung Diponegoro, termasuk mempelajari berbagai posisi kuda yang sering ditunggangi Diponegoro.
Patung Diponegoro memperlihatkan sang pangeran dalam jubah dan sorban putih sedang menunggang kuda yang kedua kaki depannya diangkat ke atas. Patung ini dibuat selama setahun di Italia pada 1965.
Selma Isnaini, pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta, dalam tur virtual "Landmark Ikonik Jakarta" bersama Atourin, Rabu, 23 Juni 2020 menuturkan, ada makna di balik patung pahlawan yang menunggangi kuda.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Selatan Meksiko, Sempat Terjadi Tsunami
"Kalau dua kaki depan naik ke atas, penunggangnya meninggal di saat perang. Kalau kaki kuda naik satu, penunggang meninggal karena sakit atau kecelakaan. Kalau semua kaki kudanya menapak, penunggang meninggal karena sudah waktunya (usia tua)."
3. Patung Kartini
Patung yang terletak di kawasan timur Monas menggambarkan tiga pose Kartini yang sedang menari, berjalan dan mengasuh anak.
Jika diperhatikan secara seksama, terdapat tulisan Jepang di bagian bawah patung. Ini tak mengherankan sebab patung Kartini tersebut pemberian dari pemerintah Jepang.
4. Patung IKADA
IKADA adalah nama lapangan luas yang akhirnya dijadikan kawasan Monas. Monumen ini dibuat untuk memperingati Peristiwa Rapat IKADA 19 September 1945.