Network
GALAMEDIANEWS - Pengetahuan, bimbingan dan keterampilan kepada para ibu agar bisa menyusui dengan baik terus diberikan.
Salah satunya dilakukan oleh PUAN, Perempuan untuk ASI dan Anak, sebuah lembaga nonprofit pertama di Riau.
PUAN bekerja sama dengan Perkumpulan Perinatologi Indonesia (PERINASIA) melatih 18 konselor (pembimbing) agar bisa memberikan bimbingan.
Baca Juga: DETIK-Detik BANDARA KERTAJATI Diterjang Badai Angin Kencang Sore Ini, Atap Plafon Terminal Ambruk!
Baca Juga: BANDARA KERTAJATI Majalengka Diterjang BADAI, Suasana Sangat Mencekam
Baca Juga: WASPADA HUJAN LEBAT BESOK! BMKG Keluarkan Peringatan untuk 14 Daerah ini di Jawa Barat
Pelatihan yang digelar PUAN ini mengambil tempat di Puskesmas Limapuluh di RSIA Annisa Pekanbaru.
Ketua PUAN, dr. Dian Dwi Sary, Sp.A(K) di Pekanbaru menuturkan, konselor perlu dilatih agar bisa mendorong para ibu percaya diri sekaligus mengatasi permasalahan menyusui.
Selama ini, ujar Dian, masih banyak persoalan yang dihadapi ibu-ibu dalam mempertahankan pemberian ASI secara eksklusif sampai usia 6 bulan dan melanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih.
Baca Juga: VIRAL BADAI Menerjang BANDARA KERTAJATI Majalengka, Plafon Terminal Rusak Parah!
Baca Juga: LINK DOWNLOAD LAGU MP3 Indonesia dan Barat Hits 2022 Tinggal Klik di Sini
Dian menuturkan, peserta pelatihan yang digelar PUAN ini berasal dari berbagai daerah dan latar belakang.
Ada Dokter Spesialis Anak, dokter umum, bidan, perawat dan Ketua PKK.
Sementara itu, Ketua Perinasia Cabang Riau, dr. Yuliati, Sp.A. mengatakan, dalam pelatihan yang diikuti praktik klinik tersebut, peserta turun langsung menemui para ibu menyusui.
Termasuk mendatangi calon ibu menyusui untuk mendengar perasaan dan pandangan ibu terkait menyusui serta menggali permasalahan mereka.
Baca Juga: DOWNLOAD Lagu MP3 Link GRATIS, Resmi Bukan ILEGAL, Unduh Tanpa Ribet
Baca Juga: LINK DOWNLOAD LAGU MP3 Indonesia dan Barat Hits 2022 Tinggal Klik di Sini
Materi pelatihan yang digelar PUAN disampaikan oleh 3 fasilitator, yakni dr. Cherlina, Sp.A, M.Biomed, dr. Jeanne Roos Tikoalu, Sp.A, CIMI dan Yusnita Purba, SKM.
Pelatihan dibagi dalam 32 sesi meliputi mengapa menyusui penting, situasi lokal menyusui, cara kerja menyusui, menilai proses menyusui, mengamati kegiatan menyusui, mendengarkan dan mempelajari, latihan mendengarkan.***
