Bacaan Dzikir di Pagi Hari, Semoga Hari-hari Kita Diberkahi Allah SWT

- 30 Desember 2022, 09:03 WIB
Ilustrasi dzikir yang dikumandangkan di pagi hari.
Ilustrasi dzikir yang dikumandangkan di pagi hari. /Pixabay/LeoNeoBoy

GALAMEDIANEWS - Di pagi hari kita dianjurkan untuk berdzikir. Rasulullha mengajarkan dzikir yang bisa dilakukan setiap harinya.

Sebagai umat muslim, kita sudah selayaknya memperbanyak dzikir di setiap waktunya. Selain bisa menentramkan dan memberi energi positif, berdzikir terutama di pagi hari merupakan doa yang dipanjatkan kepada Allah agar menjadikan hari iitu hari yang diberkahi.

Imam Nawawi menyebutkan, banyak dzikiran yang bisa dibaca saat waktu subuh atau pagi hari. Dzikir tersebut bisa dijadikan bacaan harian yang berasal langsung dari Rasulullah.

Baca Juga: SURAT AL KAHFI dan Keutamaannya, Yuk Baca Malam Jumat Ini Agar Mendapat Segala Kebaikannya

Disebutkan dalam Al Azkar bahwa salah satu dzikir yang utama dibaca kala pagi hari adalah tasbih.

Namun Hal tersebut berdasarkan perintah Allah dalam QS Thaha ayat 130:

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

“Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit dan sebelum terbenam matahari”

Kalimat tasbih itu merupakan kalimat tayyibah yang ringan diucapkan, namun berat di timbangan. Kalimat ini juga merupakan kalimat yang sangat dicintai oleh Allah. Barangsiapa banyak berdzikir dengan kalimat kecintaan Allah, maka Allah akan mencintainya pula.

Baca Juga: Surat Al Kahfi dan Keutamaannya, Lengkap Teks Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Adapun redaksi kalimat tasbih yang berdasarkan riwayat hadist pada Shahih Muslim adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhānallāhi wa bi hamdih.

“Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya.”

Selain kaliamat tasbih, Imam Nawawi juga menyebutkan bahwa dzikir yang utama dibaca di waktu pagi adalah sayyidul istighfar. Yaitu raja dari semua macam doa dalam meminta ampun. Adapun redaksi bacaan sayyidul istighfar adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘ûdzu bika min syarri mâ shana‘tu. Abû’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.

“Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Dalam riwayat Bukhari disebutkan bahwa barangsiapa membaca sayyidul istighfar sebelum waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.

Wallahu a'lam.***

Editor: Reza Rafaeza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x