Kesenian Genye Asal Purwakarta Mengandung Nilai Artistik

- 24 Februari 2023, 11:12 WIB
Kesenian Genye Asal Purwakarta
Kesenian Genye Asal Purwakarta /Galamedia/Lisnawati/

GALAMEDIANEWS – Purwakarta adalah wilayah yang terkenal akan kulinernya yaitu Sate Maranggi. Semua orang pasti tidak asing lagi dengan makanan satu ini. Tidak hanya terkenal dengan Sate Marangginya saja, Purwakarta memiliki kesenian tradisional yaitu Kesenian Genye.

dilansir dari jurnal.isbi.ac.id, Kesenian Genye diambil dari kata ‘Gerakan Nyere’, Nyere yang berarti sapu lidi. Sehingga pertunjukkan ini memiliki ciri khas yaitu kesenian helaran yang property nya menggunakan sapu lidi. Selain tarian, kesenian ini juga mempunyai unsur lain yaitu menampilkan seni musik dan seni rupa.

Prakarsa Dedy Mulyadi

Kesenian Genye ini didirikan pada tahun 2009 oleh Gugun Guntari selaku ASN Pariwisata dan Budaya Kabupaten Purwakarta. Didirikan atas keinginan Dedy Mulyadi pada saat menjabat menjadi Bupati. Menjadikan Purwakarta sebagai kota Budaya, karena pada saat itu Purwakarta belum mempunyai ciri khas keseniannya.

 Baca Juga: 3 Bakso Enak di Daerah Kopo Bandung, Wisata Kuliner Hits, Nomor 2 Isi Cengek Pedas Bikin Nagih

Baca Juga: Daftar SMA Swasta Terbaik Di Bandung, Bisa Menjadi Solusi Untuk Anak

Merupakan bentuk kesenian Helaran atau arak-arakan. Dimainkan lebih dari 30 orang. Berbagai peran, ada yang membawa Genye, menjadi penari yang membawa sapu lidi, maupun pemain musik.

Kesenian ini menitik beratkan kepada nilai artistik, menggunakan alat yang biasa dipakai di dapur. Seperti ayakan kecil menjadi wajah manusia, ayakan besar dibentuk sebagai tubuh, kembang bungbuay sebagai penutup bagian bawah. tuding atau tangannya menggunakan potongan bambu, sabut kelapa sebagai rambut, dan lidi/nyere dibentuk sebagai sayap.

Filofofi Kesenian Genye Asal Purwakarta

Ornamen sapu lidi yang digunakan kesenian ini memiliki makna tersendiri, sapu lidi biasa digunakan untuk membersihkan kotoran. Dengan kata lain diharapkan kita sebagai manusia memiliki hati dan prilaku yang bersih dan menghapus dari kemalasan.

Kesenian helaran ini diiringi juga oleh musik. Kendang, tarompet, bedug, kenong, kecrek, terebangan, gitar, bass, perkusi, serta vocal dari suara sinden. Tentunya menambah kesan ramai ketika sedang dimainkan.

Didalam kesenian Genye ini, terdapat yang namanya manusia lumpur yang disebut Belok. Dimana seseorang seluruh tubuhnya akan dilumuri oleh lumpur. Belok ini menyimbolkan kotoran yang harus dibersihkan.

 Baca Juga: Kucing Siam atau Siamese: Sejarah, Karakteristik, dan Sifatnya

Baca Juga: 5 Fakultas Kedokteran Terbaik di Bandung, Ada Kampus Favoritmu

Walaupun kesenian ini terhitung masih baru, kesenian ini sudah banyak digemari oleh masyarakat Purwakarta. Setiap ada acara atau event di Purwakarta, kesenian ini pasti kerap tampil untuk memeriahkan acaranya.

Kalaupun ada acara diluar purwakarta, pemerintah akan menampilkan kesenian Genye ini. Untuk lebih dikenal di luar daerah, hal ini untuk mempromosikan kesenian.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Isbi.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x