Hukum Mandi dan Keramas Jelang Ramadhan dalam Syariat Islam, Bagaimana Kalau Tidak Melakukannya?

- 22 Maret 2023, 16:20 WIB
Ilustrasi apakah harus mandi besar saat hendak masuk bulan suci Ramadan.
Ilustrasi apakah harus mandi besar saat hendak masuk bulan suci Ramadan. /Pixabay/Jramosmi

 

GALAMEDIANEWS - Dalam setiap menjalankan ibadah kita harus bersuci dahulu. Jika hendak salat ataupun tawaf, maka kita harus bebas dari najis dan hadas saat melakukannya, dan semisal kita tidak sengaja terkena hadas saat ditengah jalan, maka kita harus kembali bersuci.

Namun apakah ini juga berlaku saat hendak menjalankan ibadah puasa? Dan apa hukum tidak melakukan mandi wajib saat ramadhan?

Di tanah air banyak sekali pemahaman perihal ‘mandi besar’ sebelum puasa ramadhan. Umat muslim biasanya bersuci sebagai upaya untuk menyambut bulan ramadhan. Dalam budaya Jawa, istilah tersebut lebih dikenal dengan nama padusan.

Pada sejarahnya, sebenarnya tidak ada hadist atau contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mewajibkan umat muslim untuk mandi besar (atau mandi wajib) dalam rangka untuk mejelang bulan Ramadhan.

Baca Juga: SPOILER LENGKAP One Piece Chapter 1079, Seri Bakal Kembali Libur Selama Dua Pekan

Pada perkara lain, Rasulullah pernah melaksanakan mandi wajib di kala beliau puasa. Tetapi itu dilakukan beliau bukan atas dasar padusan, namun karena malamnya, beliau berhubungan badan dengan Istrinya.

Dan perkara yang mendasariRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, melakukannya pun memang karena dalam keadaan harus mandi wajib (Junub). Perkara ini, dijelaskan dalam Hadist:

كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya. Kemudian, beliau mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari 1926 dan Turmudzi 779).

Dari hadist tersebut, dijelaskan bahwasanya Rasulullah melakukan mandi wajib setelah berada dalam kondisi junub (berhubungan badan) bukan karena khususon untuk menyambut puasa.

Lantas apakah karena dasar tersebut maka mandi besar sebelum ramadhan adalah merupakan perkara yang dibuat-buat dan menjurus ke bid’ah?

Sebenarnya tidak. Namun kita harus memahami bahwasanya hal ini tergantung niatan. Kalau memang hanya untuk bersuci maka apabila dilakukan maka tidak apa-apa atau boleh (apabila itu dilakukan sebagai upaya untuk memantapkan puasa dan berjaga-jaga apabila kita terkena hadas atau najis secara tidak sengaja). Namun apabila niatannya adalah dari kepercayaan dan asumsi bahwa itu adalah ketetapan Islam yang harus dilaksanakan, maka tidak tepat. Pasalnya memang hal tersebut tidak berdasar sama sekali.

Baca Juga: Doa Niat Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 2023 Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Apakah tak apa-apa jika tidak melaksanakan mandi wajib saat ramadhan?

Sebenarnya tidak apa-apa apabila tidak melaksanakan mandi wajib saat ramadhan (atau menjelang ramadhan). Puasa orang tersebut masih dianggap sah, apabila dalam prosesnya tidak melakukan sesuatu hal yang memang pada kodratnya merupakan faktor-faktor yang membatalkan puasa.

Pada kitab Hasyiyah al-Bajuri disebutkan mengenai anjuran mandi saat malam bulan puasa. Namun, mandi tersebut merupakan mandi sunnah, bukan mandi wajib

"Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam Al-Adzra'i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu," tulis kitab tersebut.

Dengan demikian, tidak ada keharusan mengenai mandi wajib sebelum bulan puasa. Hanya saja, terdapat anjuran mandi sunnah yang berlaku pada setiap bulan Ramadan.

Niat Mandi Sunnah Sebelum Puasa Ramadan

نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لله تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu adâ'al ghuslil masnûni lî fî hadzihil lailatil min romadh lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala,"

Mandi wajib harus dilaksanakan oleh seseorang karena beberapa perkara sebagai berikut:

  • Keluar sperma
  • Berhubungan badan
  • Selesainya keluar darahhaid
  • Terhentinya keluar darah nifas

Pada dasarnya hanya faktor-faktor berikutlah yang mendasari seseorang diharuskan untuk mandi wajib. Apabila memasuki masa ibadah (tidak hanya berpuasa, namun berlaku juga untuk salat wajib) dan seseorang terbentur perkara tersebut, maka memang diharuskan bersuci, sebagai kelengkapan dan syarat sah membersihkan diri untuk beribadah.

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Sampingan Bulan Ramadhan 2023 Paling Menjanjikan, Diantaranya Menjual Makanan Takjil

Dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ‘budaya’ mandi besar sebelum bulan puasa atau lebih dikenal dengan padusan sebenarnya tidak pernah disyariatkan dalam Islam. Meski begitu, mandi besar diperbolehkan sebagai upaya dalam bersuci.

Dan apabila kita dalam posisi junub namun ingin berpuasa, maka dianjurkan untuk mandi wajib terlebih dahulu. Terlepas dari kalimat yang menyebutkan Suci dari hadas besar bukan termasuk syarat sah puasa, namun mandi wajib tetap harus dilaksanakan sebelum beribadah.

Wallahu A’lam.***

 

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Berbagai Sumber dalamislam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x