Endahwarni lantas menemui Anteh untuk bercerita atas keraguannya terhadap sang Pangeran. Anteh lalu meyakinkan kakak kesayangannya itu, dan memberi tahu jika pilihan orang tua adalah yang terbaik.
Hari pernikahan Putri Endahwarni dan Pangeran Anantakusumah akhirnya ditetapkan. Anteh bertugas untuk membuatkan gaun pengantin terbaik untuk kedua mempelai.
Di suatu pagi yang cerah , Anteh sedang memetik bunga melati di taman sambil bernyanyi. Seorang lelaki dari balik tembok istana tidak sengaja mendengar suara merdunya Anteh.
Baca Juga: Resep Spring Roll ala Devina Hermawan Makanan Simple Tapi Istimewa Saat Kumpul Keluarga
Pria itu adalah Pangeran Anantakusuma calon suami dari Putri Endahwarni. Anantakusuma memutuskan untuk melompat pagar istana, didapatilah Anteh yang kala itu sedang memetik melati.
Ia mengira bahwa wanita yang sedang menyanyi ditaman adalah Endahwarni calon istrinya. Dengan keberaniannya sang pangeran itu bertanya siapakah dia kepada Anteh.
Anteh yang kebingungan malah bertanya balik kepada Anantakusuma tentang keberadaannya di dalam Pakuan.
Ketika Anantakusumah akan memperkenalkan dirinya, Endahwarni memanggil Anteh untuk segera menemuinya, Anteh lantas meninggalkan calon kakak iparnya tersebut.
Hari pernikahan pun tiba, gaun yang dibuat oleh Anteh membuat anggun Putri Endahwarni dan pasangannya. Dalam peosesi pernikahan, Anantakusuma selalu memalingkan wajah ke arah lain, Endahwani pun mengetahui hal itu.
Pandangan Suami Endahwarni selalu tertuju pada Anteh. Endahwarni yang kesal langsung menegur Anantakusumah.