Apakah Detektor Kebohongan Memberikan Hasil yang Akurat?

- 8 Agustus 2023, 13:00 WIB
Poligraf mengukur keringat, denyut nadi, dan faktor fisiologis lain dari orang yang sedang diuji.
Poligraf mengukur keringat, denyut nadi, dan faktor fisiologis lain dari orang yang sedang diuji. /freepik.com - @standret/

GALAMEDIANEWS - Kita sering melihat acara di televisi kriminal dengan gambar tersangka yang berkeringat gugup di ruang interogasi saat detektif menggunakan tes poligraf untuk memutuskan apakah tersangka bersalah atau tidak.

Poligraf, yang sering ditampilkan di program televisi ini sebagai cara jitu untuk menentukan kesalahan seseorang, lebih dikenal sebagai "pendeteksi kebohongan". Tapi apakah pendeteksi kebohongan seakurat yang kita percayai?

Poligraf mengukur keringat, denyut nadi, dan faktor fisiologis lain dari orang yang sedang diuji. Dengan cara ini, tes poligraf akurat untuk mengukur apa yang seharusnya dideteksi: kegugupan.

Baca Juga: 10 SMA Terbaik di Kota Tangerang yang Masuk Ranking Nasional Versi LTMPT

Ketika seseorang sedang menjalani tes poligraf, administrator tes mulai dengan mengajukan dua jenis pertanyaan kontrol: pertanyaan yang diharapkan dijawab dengan jujur dan pertanyaan yang diharapkan dijawab dengan kebohongan (seringkali administrator akan bertanya subjek untuk menuliskan nomor dan kemudian bertanya "Apakah yang ditulis angka 1?" "Apakah yang ditulis angka 2?" dan seterusnya untuk meminta tanggapan yang diinginkan).

Dengan cara ini, ketika penyelenggara tes mengajukan pertanyaan yang lebih relevan di kemudian hari, reaksi fisiologis subjek dapat dibandingkan dengan reaksi terhadap pertanyaan kontrol untuk menentukan apakah subjek mengatakan yang sebenarnya atau tidak.

Baca Juga: Resep Makanan Simple Tahu Hot Plate Ayam Jamur, Mudah dan Cepat Cukup Gunakan Wajan Biasa

Namun, mungkin saja orang membuat diri mereka bereaksi dengan cara yang lebih bersemangat bahkan saat menjawab pertanyaan dengan jujur. Jika pertanyaan kontrol tidak secara akurat menunjukkan bagaimana orang tersebut bereaksi ketika berbohong, akan lebih sulit bagi administrator untuk memutuskan secara definitif apakah orang tersebut berbohong atau tidak ketika menjawab pertanyaan yang relevan.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x